Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu Kamis, menyebutkan bahwa antisipasi tersebut dilakukan khususnya menjelang musim hujan, selain itu beberapa wilayah di Sumatera telah di temukan kasus tersebut.
"Penyakit kencing tikus itu biasanya terjadi di daerah atau kawasan banjir karena hujan. Jadi kencing tikus yang sudah terinveksi terkontaminasi dengan air dan menular ke manusia. Maka dari itu kita imbau masyarakat untuk menjaga kebersihan, memasang perangkap tikus di rumah bila memang di rumahnya terdapat tikus," ujarnya.
Karena itu, masyarakat dapat melakukan antisipasi dan pencegahan dini guna terhindar dari wabah penyakit kencing tikus tersebut, dengan selalu menjaga kebersihan baik di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Sementara itu, lanjut Joni, hingga saat ini belum ditemukan kasus penyakit dari kencing tikus di Kota Bengkulu, meskipun demikian, dirinya meminta agar masyarakat tetap waspada.
"Masyarakat diminta untuk tetap waspada, terlebih jika beberapa hari ke depan Kota Bengkulu dilanda hujan deras dengan intensitas tinggi hingga menyebabkan banjir di beberapa lokasi," ujarnya.
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis akut disebabkan oleh bakteri Leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian.
Bakteri Leptospira yaitu genus bakteri dari ordo Spirochaeta, famili Leptospiraceae, berbentuk ulir dan memiliki cambuk erak/flagellum pada kedua ujungnya yang biasanya berada di India, Indonesia, Thailand, dan Sri Lanka selama musim hujan.
Diketahui sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Soekarno Bengkulu memprediksi musim hujan yang terjadi di wilayah tersebut diperkirakan terjadi hingga Februari 2025.