Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terus berupaya mengalihfungsikan seluas 2.000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit di daerah itu menjadi persawahan, guna mendukung program ketahanan pangan.

"Kalau sekarang belum sampai seluas itu, tetapi kami terus berupaya seluas 2.000 hektare sawit jadi sawah," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Eddy Aprianto, di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada seluas 1.000 hektare kebun kelapa sawit di daerah itu yang diusulkan program optimasi lahan (Opl) untuk menjadi sawah.

Untuk sementara ini, katanya, anggaran program Opl untuk perubahan komoditi perkebunan ke pertanian pangan itu sebesar Rp15 juta per hektare.

"Anggarannya masih sebesar Rp15 juta per hektare. Belum ada perubahan. Anggaran itu untuk pengolahan lahan hingga penanaman padi," ujarnya.

Ia mengatakan, tahun 2016 Provinsi Bengkulu mendapat alokasi 5.000 hektare untuk program Opl tanaman perkebunan sawit ke sawah.

Karena, fenomena pergantian tanaman sawit menjadi sawah banyak di Mukomuko, katanya, sehingga pengajuan yang paling banyak itu dari daerah tersebut.

Menurut dia, Mukomuko paling banyak diakomodasi, karena yang pertama kali memasukkan pengajuan. Sebab, kegiatan Opl tahun sebelumnya dengan anggaran sebesar Rp1,2 juta per hektare tidak boleh digunakan untuk pengolahan lahan sawit menjadi sawah.

Selain itu, anggaran Opl sebelumnya sebesar Rp1,2 juta per hektare itu tidak mencukupi untuk Opl lahan sawit ke sawah. "Kegiatan Opl sawit ke sawah itu yang banyak peminatnya adalah petani kami. Karena itu kami kirimkan surat agar juknis Opl untuk sawit ke sawah," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016