Dinkes Bengkulu siapkan 20 puskesmas menjadi BLUD

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Senin, menyebutkan bahwa dengan jadi BLUD puskesmas di wilayah tersebut dapat lebih leluasa dalam melakukan tindakan termasuk pengelolaan anggaran.

Baca juga: Dinkes Bengkulu: Periksa anak jika terkena flu cegah pneumonia

"Untuk puskesmas yang kita rencanakan menjadi BLUD tahun ini terus melengkapi berkas-berkas pendukung," ujar dia.

 

Terang Joni, dengan berubahnya status menjadi BLUD, puskesmas dapat menyikapi suatu kejadian secara penuh dan dapat lebih fleksibel dalam bertindak jika dibandingkan dengan sebelumnya.

 

"Artinya dalam segi sarana prasarana akan dilakukan peningkatan sehingga BLUD bisa hampir sama dengan rumah sakit, selain itu juga tenaga kesehatan akan ditambah," katanya.

Baca juga: Dinkes Bengkulu imbau warga jaga pola makan agar terhindar wabah ISPA

Hingga saat ini berkas BLUD yang dinyatakan siap ada tiga yaitu Puskesmas Sukamerindu, Puskesmas Lingkar Barat dan Puskesmas Bentiring Kota Bengkulu.

 

Untuk berkas yang harus diselesaikan sebelum 10 Juli 2024 oleh pihak puskesmas yaitu rencana strategi bisnis (RSB), dokumen standar pelayanan minimal (SPM), dokumen pola tata kelola puskesmas dan dokumen laporan keuangan.

 

Diketahui, sebanyak 20 puskesmas di wilayah Kota Bengkulu telah mengikuti survei re-akreditasi pada 27-29 November 2023.

 

Sebanyak 20 puskesmas tersebut terdiri atas Puskesmas Kuala Lempuing, Puskesmas Jalan Gedang, Puskesmas Telaga Dewa, Puskesmas Kandang, Puskesmas Penurunan, Puskesmas Lingkar Timur.

Baca juga: Dinkes Bengkulu imbau warga jaga imunitas agar terhindar TBC

 

Kemudian Puskesmas Jembatan Kecil, Puskesmas Nusa Indah, Puskesmas Betungan, Puskesmas Sidomulyo, Puskesmas Muara Bangkahulu dan Puskesmas Beringin Raya.

 

Selanjutnya, Puskesmas Sawah Lebar, Puskesmas Kampung Bali, Puskesmas Pasar Ikan, Puskesmas Lingkar Barat, Puskesmas Sukamerindu, Puskesmas Anggut Atas, Puskesmas Padang Serai dan Puskesmas Bentiring.

 

"Re-akreditasi dilakukan guna menjamin peningkatan kinerja dan mutu pelayanan pada puskesmas dan untuk tim yang melakukan survei tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan RI dan Dinkes Kota Bengkulu," jelas Joni.