Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih menunggu realisasi bantuan anggaran penanggulangan bencana yang telah diusulkan ke pemerintah pusat sejak 2023.

"Proposal usulan bantuan yang diajukan ke pemerintah pusat yang diajukan Pemkab Rejang Lebong pada 2023 sebesar Rp22 miliar, saat ini kita masih menunggu realisasi pencairannya," kata Kalak BPBD Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.

Dia menjelaskan, usulan bantuan ke BNPB sebesar Rp22 miliar tersebut untuk penanganan dampak bencana alam yang terjadi di delapan titik dalam beberapa kecamatan di Rejang Lebong.

Pengajuan proposal itu sendiri, kata dia, sudah ditinjau langsung oleh tim dari BNPB, di mana dari puluhan yang diajukan semula hanya delapan titik yang dinilai layak dapat bantuan dari pusat.

Adapun delapan titik lokasi yang terkena bencana alam ini berupa jembatan beton, saluran irigasi, jalan, pelapis tebing dan lainnya yang setelah dihitung membutuhkan anggaran perbaikan mencapai Rp22 miliar.

"Salah satu lokasinya adalah jembatan beton yang menghubungkan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara, dengan Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup sebesar Rp3,6 miliar," terangnya.

Sejauh ini untuk proses pencairan bantuan itu sendiri belum diketahui pihaknya, dan hanya bisa menunggu saja kendati semua persyaratannya sudah dilengkapi termasuk revisi berkas usulan yang diajukan sebelumnya.

Dia berharap, pengajuan proposal ini bisa terealisasi sehingga bisa membantu penanganan dampak bencana alam yang terjadi di wilayah itu beberapa tahun belakangan, karena jika mengandalkan anggaran daerah setempat saat ini masih terbatas.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024