Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan stok Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi pasien yang mendapat gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) masih tersedia.
 
"Stok VAR masih tersedia sampai saat ini. Persediaan VAR di dinas ini sebanyak 84 vial untuk 20 pasien atau empat vial untuk setiap pasien," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Hamdan di Mukomuko, Minggu.
 
Ia mengatakan sebelumnya stok VAR yang ada di dinas ini sebanyak 104 vial, karena ada permintaan VAR dari Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 20 vial sehingga jumlahnya berkurang menjadi 84 vial.
 
Pihaknya mendistribusikan sebanyak 20 vial untuk lima pasien gigitan HPR karena stok VAR di Provinsi Bengkulu kosong, termasuk stok VAR di kabupaten terdekat dengan Bengkulu Utara yakni Kabupaten Bengkulu Tengah juga kosong.
 
"Stok VAR yang ada di dinas ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Karena stok VAR di provinsi kosong, maka kabupaten lain yang membutuhkan diarahkan ke daerah ini," ujarnya.
 
Dinkes Mukomuko sebelumnya mendapatkan bantuan VAR sebanyak 200 vial, kini jumlahnya berkurang. Ia menyebut stok VAR tidak hanya berada di Dinkes, tapi juga di beberapa puskesmas seperti Puskesmas Ipuh sebanyak 31 vial, puskesmas di Kecamatan Lubuk Pinang sebanyak 20 vial. Kemudian puskesmas di Kecamatan Pondok Suguh sebanyak 20 vial, Puskesmas Penarik 15 vial, dan Puskesmas Bantal 20 vial.
 
Ia mengatakan menyiapkan stok VAR seperti di puskesmas wilayah Kecamatan Ipuh karena jarak tempuh dari pusat kabupaten sangat jauh yakni sekitar 100 kilometer.
 
Begitu juga jarak tempuh dengan puskesmas lain dan persiapan stok VAR di puskesmas yang ada di kecamatan guna mempercepat pelayanan kepada warga yang menjadi korban gigitan HPR.
 
Sementara itu jumlah kasus gigitan HPR di Mukomuko sejak bulan Januari hingga Mei 2024 mencapai 54 kasus dan semua korban gigitan HPR telah divaksinasi guna mencegah tertular rabies.
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024