Para petani di Desa Pasar Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, merasa bersyukur karena tanaman padi seluas ratusan hektare terhindar dari kekeringan berkat pasokan air yang terpenuhi akibat hujan dalam beberapa hari terakhir.
"Sebelumnya, sawah di wilayah ini mengalami kekeringan, namun sekarang, Alhamdulillah tanaman padi bagus karena hujan beberapa hari ini," kata Kepala Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh, Anang Topriasyah, saat ditemui di Desa Pasar Ipuh, Mukomuko, Minggu.
Terdapat 260 hektare sawah tadah hujan di Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko. Lahan seluas itu dimiliki oleh 15 kelompok tani yang berasal dari lima desa di kecamatan tersebut.
Ia mengatakan, saat ini tanaman padi di lahan seluas 260 hektare ini telah berusia dua bulan atau 60 hari, dan tiga bulan lagi akan panen.
"Pada usia dua bulan, tanaman padi ini sudah mulai keluar bulir dan tinggal sebulan lagi panen," katanya.
Ia menjelaskan, pada saat musim panas melanda wilayah ini, tanaman padi sawah sempat mengalami kendala, namun para petani menggunakan pompa air untuk mengairi sawah.
Ia menambahkan, sebelumnya para petani di wilayah ini mendapatkan bantuan mesin pompa air dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun perusahaan perkebunan kelapa sawit PT DDP dan PT Agromuko.
Menurut dia, keberadaan mesin pompa air bantuan dari berbagai pihak ini sangat membantu petani untuk menyedot air dari Sungai Pian Dana menuju ke lahan persawahan di wilayah ini.
Ke depan, ia mengatakan, para petani di wilayah ini tidak cukup hanya menggunakan mesin pompa air saja, tetapi juga membutuhkan solusi jangka panjang seperti pembangunan sistem pompanisasi untuk mengairi sawah tadah hujan di wilayah ini.
Ia mengatakan, dengan pompanisasi ini, air dalam jumlah besar dapat disedot dari Sungai Batang Muar lalu dialirkan ke lahan persawahan tadah hujan di wilayah ini.
"Sebelumnya, sawah di wilayah ini mengalami kekeringan, namun sekarang, Alhamdulillah tanaman padi bagus karena hujan beberapa hari ini," kata Kepala Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh, Anang Topriasyah, saat ditemui di Desa Pasar Ipuh, Mukomuko, Minggu.
Terdapat 260 hektare sawah tadah hujan di Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko. Lahan seluas itu dimiliki oleh 15 kelompok tani yang berasal dari lima desa di kecamatan tersebut.
Ia mengatakan, saat ini tanaman padi di lahan seluas 260 hektare ini telah berusia dua bulan atau 60 hari, dan tiga bulan lagi akan panen.
"Pada usia dua bulan, tanaman padi ini sudah mulai keluar bulir dan tinggal sebulan lagi panen," katanya.
Ia menjelaskan, pada saat musim panas melanda wilayah ini, tanaman padi sawah sempat mengalami kendala, namun para petani menggunakan pompa air untuk mengairi sawah.
Ia menambahkan, sebelumnya para petani di wilayah ini mendapatkan bantuan mesin pompa air dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun perusahaan perkebunan kelapa sawit PT DDP dan PT Agromuko.
Menurut dia, keberadaan mesin pompa air bantuan dari berbagai pihak ini sangat membantu petani untuk menyedot air dari Sungai Pian Dana menuju ke lahan persawahan di wilayah ini.
Ke depan, ia mengatakan, para petani di wilayah ini tidak cukup hanya menggunakan mesin pompa air saja, tetapi juga membutuhkan solusi jangka panjang seperti pembangunan sistem pompanisasi untuk mengairi sawah tadah hujan di wilayah ini.
Ia mengatakan, dengan pompanisasi ini, air dalam jumlah besar dapat disedot dari Sungai Batang Muar lalu dialirkan ke lahan persawahan tadah hujan di wilayah ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024