Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah meningkatkan penanganan kasus penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di 15 kecamatan wilayah kabupaten tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra saat dihubungi di Rejang Lebong, Rabu mengatakan, sampai dengan akhir Juli 2024 jumlah warga setempat yang terjangkit DBD mencapai 306 orang, kendati demikian tidak ada yang meninggal dunia.

"Saat ini kita tengah meningkatkan penanganan kasus DBD ini, dengan jalan melakukan sosialisasi gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN, karena ini dinilai paling efektif," kata dia.

Dia menjelaskan, selain gerakan PSN masyarakat juga diminta melakukan langkah pencegahan 3M plus dengan jalan menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, serta menaburkan bubuk abate.

"Masyarakat juga harus menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat, dengan makan makanan bergizi, banyak minum air putih dan rajin berolahraga," katanya.

Sementara itu untuk penyebaran kasus DBD di wilayah setempat, saat ini mulai mengalami peningkatan dengan jumlah warga yang terjangkit mencapai 306 orang.

Kalangan warga yang terjangkit DBD ini diketahui dari laporan 21 puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong setiap bulan, di mana warga yang terkena DBD mulai dari usia anak-anak hingga dewasa.

Menurut dia, warga Kabupaten Rejang Lebong yang banyak terserang DBD ini berdasarkan data yang mereka miliki berada di wilayah kerja Puskesmas Perumnas yang berada dalam Kecamatan Curup Tengah.

Sedangkan untuk pelaksanaan pengasapan atau fogging dilaksanakan untuk membunuh nyamuk aedes aegypti. Fogging ini baru dilakukan jika di suatu wilayah ada warga yang terserang DBD lebih dari satu orang.



 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024