Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menargetkan 21 puskesmas di wilayah itu pada 2025 ini sudah menerapkan integrasi layanan primer (ILP).
"Penerapan ILP ini pada 2023 dan 2024 sudah dilakukan uji coba di Puskesmas Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang. Untuk tahun 2025 ini kita targetkan semua puskesmas di Rejang Lebong sudah menerapkan ILP," kata Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra saat dihubungi di Rejang Lebong, Rabu.
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong anggarkan Rp300 juta untuk perbaikan irigasi
Dia menjelaskan, penerapan ILP ini penting dilaksanakan dalam upaya memenuhi standar pelayanan prima (SPM) secara nasional yang realisasinya tidak mencapai target hanya di angka 70 hingga 80 persen.
Penerapan ILP oleh 21 puskesmas yang tersebar dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong tersebut, kata dia, nantinya seluruh pelayanan primer tidak lagi fokus pada program, melainkan pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup perseorangan dalam keluarga dan masyarakat.
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong siapkan pengaturan operasional gerai modern
Pelayanan kesehatan primer di setiap puskesmas yang telah menerapkan ILP bukan hanya berdasarkan program kepala puskesmas, tetapi juga hasil koordinasi dengan berbagai unit layanan kesehatan yang melibatkan berbagai pihak.
Puskesmas yang telah menerapkan ILP ini nantinya akan membagi layanan ke dalam beberapa kluster seperti manajemen, ibu dan anak, usia dewasa, serta penanggulangan penyakit menular.
Baca juga: Satlantas Polres Rejang Lebong gelar program "police goes to school"
"Untuk persiapan penerapan ILP oleh 21 puskesmas di Kabupaten Rejang Lebong ini sudah kita lakukan sejak jauh-jauh hari, termasuk melakukan studi tiru ke Kota Semarang baru-baru ini," terangnya.
Menurut dia, penguatan pelayanan kesehatan primer di daerah itu harus dilakukan dalam rangka mendukung capaian SPM bidang kesehatan secara nasional, serta mengurangi kasus kematian yang terjadi di Indonesia saat ini masih tinggi.