Masyarakat lima desa di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melestarikan tradisi "Ratik Berjalan" atau dzikir sambil berjalan disertai doa bersama guna minta hasil panen melimpah ruah dan jauh dari hama.
 
Tradisi "Ratik Berjalan" ini dilaksanakan bersama para khotib, imam, perangkat desa, dan masyarakat terutama petani padi sawah di daerah ini.
 
"Tradisi Ratik Berjalan maksudnya bersama para khotib, iman, perangkat desa, dan masyarakat sama-sama ke sawah ketika padi mulai tumbuh usia 1,5 bulan," kata Kepala Desa Medan Jaya, Kecamatan Ipuh Afrizal di Mukomuko, Selasa.
 
Ia mengatakan jadi sebelum turun masing-masing desa mengadakan pertemuan di masjidnya masing-masing.
 
Ia menyebutkan lima desa ini, yakni Desa Pasar Ipuh, Desa Pasar Baru, Desa Tanjung Harapan, Desa Pulai Payung, dan Desa Pulai Makmur.
 
Selanjutnya pihak-pihak yang terlibat dalam tradisi ini berjalan sama-sama mengelilingi sawah sambil mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah yang artinya Tiada Tuhan selain Allah.
 
Kemudian, katanya, mengumandangkan Adzan di areal persawahan, lalu dilanjutkan dengan doa bersama tolak balak, minta hasil panen melimpah ruah, dan padi dijauhkan dari hama.
 
"Tradisi ini sudah dilakukan jauh sebelum orang tua terdahulu, dan pelaksanaannya setiap tahun atau setiap sawah keluar padi dari tangkainya," ujarnya.
 
Ia mengatakan puncak tradisi ini dari sebanyak lima desa yang mengadakan tradisi bertemu di satu tempat yang sudah disepakati di areal persawahan di daerah ini.
 
"Masing-masing desa yang berbeda, orang-orangnya juga berbeda-beda setiap desa yang mengadakan tradisi ini, yang jelas warga yang ada sawahnya di wilayah ini," ujarnya.
 
Selanjutnya yang mengatur warga lima desa yang menggelar pertemuan di satu tempat ada pemangku adat.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024