Balai Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memasang dua perangkap Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di dua desa pada kawasan PT Julang Plantation dan Desa Gembung Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Kami memasang dua perangkap di dua lokasi yang berbeda di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, dengan umpan berupa kambing remaja," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari saat dihubungi via telepon, Rabu.
Ia menyebutkan pemasangan dua perangkap tersebut dilakukan karena diperkirakan terdapat dua harimau di kawasan tersebut.
Baca juga: BKSDA pastikan harimau Sumatra di Bengkulu Utara aman di habitat aslinya
Baca juga: BKSDA pastikan harimau Sumatra di Bengkulu Utara aman di habitat aslinya
Selain melakukan pemasangan perangkap, pihaknya bekerja sama dengan anggota TNI dan kepolisian juga memasang kamera jebak pada masing-masing perangkap tersebut guna memastikan pergerakan harimau di dua lokasi itu.
Dengan adanya pemasangan perangkap tersebut, ia berharap Harimau Sumatera tersebut dapat masuk perangkap dievakuasi atau menjauh dari pemukiman masyarakat, sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti semula, tanpa harus takut saat menjalani aktivitas karena keberadaan harimau tersebut.
Selain itu, lanjut Said, personel BKSDA Bengkulu berupaya untuk menghalau harimau tersebut kembali ke habitat aslinya yang berada di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.
Sementara itu BKSDA Bengkulu juga memastikan Harimau Sumatera tetap berada di habitat aslinya, tepatnya di kawasan HPT Air Ketahun dan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) Air Urai Serangai.
Baca juga: BKSDA sosialisasikan penanganan harimau di Bengkulu Utara
Baca juga: BKSDA sosialisasikan penanganan harimau di Bengkulu Utara
Untuk itu pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan harimau guna memastikan hewan tersebut tetap berada di habitatnya dan tidak menimbulkan ancaman bagi masyarakat sekitar.
Selanjutnya, Said juga meminta agar masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri jika bertemu atau melihat harimau, sehingga dapat membahayakan diri mereka dan satwa liar.
Said juga meminta warga yang tinggal di dalam HPT Air Ketahun dan HPK Air Urai Serangai dapat berbagi ruang dengan satwa liar yang berada di dalam kawasan hutan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024