Mukomuko (Antara) - Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, mengajukan dana sebesar Rp170 juta untuk membeli peralatan panen hasil perkebunan kelapa sawit dan karet milik petani di daerahnya.

"Kami mengajukan dana untuk membeli alat panen termasuk pascapanen hasil perkebunan dalam APBD perubahan," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Senin.

Ia membenarkan, pengajuan dana untuk membeli alat panen dan pascapanen itu melanjutkan kembali pengajuan yang sama pada tahun 2015 untuk kegiatan tahun 2016 tetapi tidak disetujui.

Saat ini, katanya, pihaknya mengusulkan kembali dana untuk membeli berbagai jenis alat panen dan pascapanen hasil perkebunan kelapa sawit dan karet.

Dia menyebutkan, pengajuan alat panen dan pascapanen hasil perkebunan itu, yakni peralatan dodos, galah panen sawit (fiber), dan egrek untuk kelompok tani perkebunan kelapa sawit dan pisau sadap serta mangkok sadap untuk petani kebun sawit.

Ia menjelaskan, pihaknya mengusulkan pembelian peralatan panen hasil perkebunan itu berdasarkan usulan dari sejumlah kelompok tani di daerah itu.

Namun karena tahun sebelumnya pengajuan itu tidak disetujui, sehingga instansi itu akan mengajukan kembali dalam APBD perubahan.

Dia menyatakan, petani pekebun di daerah itu tidak hanya petani yang memiliki modal saja, tetapi banyak pula petani kecil yang hanya punya lahan setengah hingga satu hektare.

Menurutnya, peralatan panen tersebut khusus untuk membantu meringankan beban petani kecil yang kesulitan membeli peralatan panen hasil perkebunannya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016