Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menangani 76 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), seperti anjing, kucing, dan kera, selama Januari hingga Agustus 2024.
 
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu, mengatakan dari sebanyak 76 kasus gigitan hewan penular rabies tersebut tidak ada warga yang dinyatakan positif rabies.
 
"Jumlah kasus GHPR pada Aguatus 2024 bertambah menjadi 76 kasus dari sebelumnya 69 kasus," katanya.
 
Ia mengatakan, dari 76 kasus GHPR tersebut yang paling banyak terjadi pada Januari 2024 yakni 16 kasus, kemudian Februari 12 kasus, Maret 13 kasus, April 10 kasus, Mei tiga kasus, Juni delapan kasus, dan Juli tujuh kasus, dan Agustus tujuh kasus.
 
Menurut dia, jumlah kasus gigitan HPR setiap bulan semakin menurun karena kesadaran masyarakat untuk mewaspadai hewan tersebut dengan cara tidak mengganggu dan menghindari hewan tersebut.
 
Ia mengatakan, salah satu upaya pencegahan agar tidak terkena gigitan hewan tersebut dengan cara menghindari faktor hewan yang menggigit. Jangan diganggu binatang penular rabies itu ketika hewan dalam kondisi santai dan berkelahi.
 
Selain itu, katanya, upaya yang dilakukan dinas untuk mencegah warga terjangkit rabies dengan memberikan sosialisasi tentang cuci luka karena setiap luka akibat gigitan HPR wajib dicuci.
 
Kemudian juga menyediakan vaksin anti-rabies (VAR) untuk warga yang menjadi korban gigitan HPR serta menjalin komunikasi dengan pihak peternakan di setiap kecamatan.
 
Ia mengatakan, karena dinas kesehatan ini berhubungan dengan manusianya, sedangkan peternakan menangani hewannya. Untuk itu, perlu adanya penyuluhan kepada pemilik hewan untuk memvaksin hewannya agar tidak terkena rabies.
 
Ia menjelaskan, secara kasat mata untuk membedakan hewan, terutama anjing terinfeksi rabies atau tidak seperti air ludah selalu meleleh dan lidah keluar. Kemudian, ekor masuk ke dalam seperti anjing ketakutan, dan di mana saja hewan itu berjalan dan benda apa saja yang "ditabraknya" akan digigit, apalagi yang menghalanginya.
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024