Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mendampingi investor asal Jepang mengecek infrastruktur pemerintah kabupaten setempat sebelum mereka membangun pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) di daerah ini.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Mukomuko Juni Kurniadiana, di Mukomuko, Kamis, mengatakan investor melakukan pengecekan untuk memastikan kesiapan infrastruktur penunjang investasinya seperti perkantoran pemerintah kabupaten.
"Kalau sebelumnya investor cuma menerima laporan saja, sekarang mereka datang ke Mukomuko untuk memastikan kesiapan daerah ini dalam mendukung mereka berinvestasi di daerah ini," ujarnya.
Investor asal Jepang ini, yakni Tokuyama Industry, sebuah perusahaan industri asal Negara Jepang yang bergerak di bidang energi biomassa.
Investor asal Jepang ini, yakni President dan Representative Director Tokuyama Industrty Douel Tokuyama bersama KME Biomass Takahiro Tokuyama dan Nippon Steel IT Noritaka Tokuyama didampingi Adrian Muluk PT Citra Tambang Lestari.
Ia mengatakan bahwa investor Jepang ini selain mengecek infrastruktur pemerintah kabupaten serta mengambil sampel untuk bahan baku PLTBm meliputi cangkang sawit, abu hasil pembakaran cangkang sawit, minyak mentah kelapa sawit, dan limbah.
Dia menambahkan, pihaknya mendampingi investor dari Jepang ini mengambil sampel tersebut ke empat hingga lima pabrik dari 15 pabrik minyak kelapa sawit yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.
Selain itu, katanya pula, investor tersebut juga mengecek lokasi untuk pembangunan pelabuhan CPO di Kubang Badak, Kecamatan Teramang Jaya.
"Keberadaan pelabuhan CPO juga menjadi faktor pendukung mereka melakukan investasi di daerah ini," ujarnya pula.
Ia mengatakan, setelah ini investor Jepang tersebut akan melakukan pengujian sampel di laboratorium sebagai dasar mereka untuk berinvestasi di daerah ini.
Sementara itu, ia mengatakan, pembangunan pembangkit energi terbarukan di daerah itu menguntungkan bagi daerah ini, selain menambah pasokan listrik, juga strategi penanganan limbah dari 14 pabrik minyak kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Mukomuko.
"Jadi, kegiatan ini memberikan multiplier effect bagi daerah ini. Ada investasi, mengurangi limbah, dan energi hijau," ujarnya lagi.
Sementara itu, investor tertarik membangun PLTMb dengan adanya dukungan dari pabrik minyak kelapa sawit dengan kapasitas 30 sampai 40 ton per jam.
Masing-masing pabrik minyak kelapa sawit itu menghasilkan limbah sebesar 25 persen dari keseluruhan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
"Jadi kalau 25 persen dari TBS kelapa sawit yang diolah pabrik itu tidak dimanfaatkan dan dibuang saja, maka itu akan menjadi masalah dan kalau dibakar akan menjadi abu," ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024