Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan investor asal Jepang tertarik untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) di daerah ini.
"Kedatangan investor asal Jepang ke Mukomuko menindaklanjuti rencana investor untuk membangun PLTBm di Mukomuko ini," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mukomuko Juni Kurniadiana di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan hal itu saat menerima kedatangan tiga orang warga asal Jepang yang memiliki perusahaan yang bergerak di sektor biomass energy atau PLTBm.
Selanjutnya, pihak dinas ini mendampingi investor mengambil sampel cangkang sawit, abu tandan sawit, limbah, minyak mentah kelapa sawit di tiga pabrik minyak kelapa sawit, yakni PT SSJA, PT USM, dan PT KSM.
Ia mengatakan, kedatangan para investor asal Jepang ini ke Mukomuko guna menindaklanjuti hasil pertemuan Bupati Mukomuko dengan investor ini di Jakarta.
Ia menambahkan, investor asal Jepang ini selain melakukan survei untuk memastikan keberadaan pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini sekaligus melihat potensi usaha lain di Kabupaten Mukomuko.
"Kalau sebelumnya mereka ini sudah menerima dokumen terkait kondisi daerah ini dan penjelasan secara lisan saja, hari ini mereka mau mengecek langsung ke pabrik minyak kelapa sawit," ujarnya.
Ia mengatakan, pembangunan pembangkit energi terbarukan di daerah itu menguntungkan bagi daerah ini, selain menambah pasokan listrik, juga strategi penanganan limbah dari 14 pabrik minyak kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Mukomuko.
"Jadi, kegiatan ini memberikan multiplier effect bagi daerah ini. Ada investasi, mengurangi limbah, dan energi hijau," ujarnya.
Sementara itu, investor tertarik membangun PLTMb dengan adanya dukungan dari pabrik minyak kelapa sawit dengan kapasitas 30 sampai 40 ton per jam.
Masing-masing pabrik minyak kelapa sawit itu menghasilkan limbah sebesar 25 persen dari keseluruhan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
"Jadi kalau 25 persen dari TBS kelapa sawit yang diolah pabrik itu tidak dimanfaatkan dan dibuang saja, maka itu akan menjadi masalah dan kalau dibakar akan menjadi abu," ujarnya.