Mukomuko (ANTARA) - Sebanyak 308 masjid yang tersebar di 15 kecamatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan ibadah Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah secara berjamaah.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Mukomuko Amri Kurniadi di Mukomuko, Sabtu, mengatakan sebanyak 301 masjid dan 377 mushala yang terdaftar di dalam Sistem Informasi Masjid (Simas).
"Masjid dan mushala yang tidak menggelar Shalat Idul Fitri tahun ini bergabung dengan 308 masjid di daerah ini," katanya.
Terkait dengan materi khutbah yang disampaikan oleh khotib dalam Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah ini, kata dia, kemungkinan disediakan oleh Kemenag atau berasal dari masing-masing khotib Shalat Idul Fitri tersebut.
Kendati demikian, ia mengatakan dalam materi khutbah Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah tidak boleh menyinggung pihak mana pun termasuk suku tertentu di daerah ini.
Kemudian, kata dia, materi khutbah Shalat Idul Fitri tersebut tidak boleh mengangkat isu tentang politik praktis dengan cara menjatuhkan karakter orang lain yang dianggap lawan politik.
Lalu, ia juga melarang, ada materi khutbah di dalam Shalat Idul Fitri tahun ini yang bersifat dan membangun serta menonjolkan unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang dapat memecah persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sedangkan khotib yang menyampaikan khutbah Shalat Idul Fitri tahun ini bisa berasal dari Dai yang ada di daerah ini, atau dari pengurus masjid masing-masing.
Jumlah Dai yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Mukomuko ini sebanyak 300 orang, atau masih kurang dari jumlah masjid yang menggelar Shalat Idul Fitri.
"Kemungkinan ada masjid yang memanfaatkan pengurus masjid sebagai khatib Shalat Idul Fitri," kata Amri.