Festival kesenian Bhumi Belirang yang digelar Desa Wisata Belitar Seberang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada 19-20 Oktober 2024 menjadi ajang pelestarian seni budaya daerah agar tidak punah.
"Festival Bhumi Belirang ini menjadi ajang untuk melestarikan seni dan budaya daerah yang diwariskan nenek moyang kita agar tetap lestari," kata Asisten II Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Bengkulu RA Deni saat membacakan sambutan Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah pada Festival Budaya Desa Wisata Belitar Seberang Kabupaten Rejang Lebong, Sabtu.
Dia menjelaskan, pelaksanaan festival seni budaya daerah yang digelar Desa Wisata Belitar Seberang, Kecamatan Sindang Kelingi tersebut harus didukung semua pihak karena menjadi upaya untuk mempertahankan dan menggali seni budaya daerah di tengah kemajuan zaman.
Menurut dia, upaya untuk melestarikan seni budaya daerah bukan sekadar seni tari maupun pakaian tradisional, tetapi juga cara hidup yang membentuk karakter dan jati diri sebagai bangsa.
Pemprov Bengkulu akan mendukung pengembangan wisata unggulan Desa Belitar Seberang yakni Air Terjun Tri Sakti yang berjarak sekitar 2 kilometer dari desa itu. Ke depan dibutuhkan kolaborasi antara Pemkab Rejang Lebong dengan Pemprov Bengkulu sehingga bisa sama-sama menjadikannya sebagai objek wisata potensial di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Rejang Lebong Herwan Antoni menyatakan Festival Bhumi Belirang yang digelar Desa Wisata Belitar Seberang ini merupakan agenda tahunan, yang kini memasuki tahun ke tiga pelaksanaannya.
"Festival Bhumi Belirang ini selain sebagai ajang pelestarian budaya daerah, juga menjadi ajang silaturahim sesama masyarakat, serta merupakan sarana promosi potensi wisata daerah," kata Herwan Antoni.
Dia berharap festival seni budaya yang dilaksanakan Desa Wisata Belitar Seberang yang pada tahun 2022 lalu masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kemenparekraf itu akan dilaksanakan berkesinambungan sehingga bisa menjadi daya tarik wisata dan pengembangan ekonomi kreatif.
Ketua Pelaksana Festival Bhumi Belirang Andika dalam laporannya menjelaskan bahwa pada kegiatan itu pihaknya menggelar karnaval buto atau ogoh-ogoh se-Kabupaten Rejang Lebong, kemudian "Pasar Arenan" yakni pasar tradisional dengan transaksi menggunakan koin kayu, serta pelaksanaan jelajah alam dan lomba vlog wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Festival Bhumi Belirang ini menjadi ajang untuk melestarikan seni dan budaya daerah yang diwariskan nenek moyang kita agar tetap lestari," kata Asisten II Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Bengkulu RA Deni saat membacakan sambutan Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah pada Festival Budaya Desa Wisata Belitar Seberang Kabupaten Rejang Lebong, Sabtu.
Dia menjelaskan, pelaksanaan festival seni budaya daerah yang digelar Desa Wisata Belitar Seberang, Kecamatan Sindang Kelingi tersebut harus didukung semua pihak karena menjadi upaya untuk mempertahankan dan menggali seni budaya daerah di tengah kemajuan zaman.
Menurut dia, upaya untuk melestarikan seni budaya daerah bukan sekadar seni tari maupun pakaian tradisional, tetapi juga cara hidup yang membentuk karakter dan jati diri sebagai bangsa.
Pemprov Bengkulu akan mendukung pengembangan wisata unggulan Desa Belitar Seberang yakni Air Terjun Tri Sakti yang berjarak sekitar 2 kilometer dari desa itu. Ke depan dibutuhkan kolaborasi antara Pemkab Rejang Lebong dengan Pemprov Bengkulu sehingga bisa sama-sama menjadikannya sebagai objek wisata potensial di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Rejang Lebong Herwan Antoni menyatakan Festival Bhumi Belirang yang digelar Desa Wisata Belitar Seberang ini merupakan agenda tahunan, yang kini memasuki tahun ke tiga pelaksanaannya.
"Festival Bhumi Belirang ini selain sebagai ajang pelestarian budaya daerah, juga menjadi ajang silaturahim sesama masyarakat, serta merupakan sarana promosi potensi wisata daerah," kata Herwan Antoni.
Dia berharap festival seni budaya yang dilaksanakan Desa Wisata Belitar Seberang yang pada tahun 2022 lalu masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kemenparekraf itu akan dilaksanakan berkesinambungan sehingga bisa menjadi daya tarik wisata dan pengembangan ekonomi kreatif.
Ketua Pelaksana Festival Bhumi Belirang Andika dalam laporannya menjelaskan bahwa pada kegiatan itu pihaknya menggelar karnaval buto atau ogoh-ogoh se-Kabupaten Rejang Lebong, kemudian "Pasar Arenan" yakni pasar tradisional dengan transaksi menggunakan koin kayu, serta pelaksanaan jelajah alam dan lomba vlog wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024