Bengkulu (Antara) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, meminta seluruh masjid yang ada di Bengkulu untuk memperbaiki arah kiblat jelang bulan Ramadhan 1437 Hijriah.
Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Bustasar di Bengkulu, Minggu mengatakan masih ditemukan sejumlah masjid yang tidak sesuai arah kiblatnya, seperti beberapa masjid di Kabupaten Bengkulu Utara.
"Pada bulan Ramadhan ini akan banyak melaksanakan shalat di masjid, dan kiblat haruslah benar serta tepat," kata dia.
Kemungkinan kiblat masjid tidak sesuai dengan arah yang benar kata dia, disebabkan saat pembangunan ternyata tidak benar-benar tepat menghadap kiblat. Seperti Masjid Raya Baitul Izzah Provinsi Bengkulu, arah kiblatnya harus digeser sekitar 10 derajat dari arah bangunan, dan itu sudah diperbaiki 2014 silam.
"Selain tidak tepat membangun, arah kiblat bisa saja bergeser pascaterjadinya gempa bumi," kata dia lagi.
Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang rawan gempa, selama satu tahun terakhir sudah terjadi beberapa kali gempa bumi dengan kekuatan 3-5,3 skala richter.
"Adanya pergeseran lempeng akibat gempa, mengakibatkan tanah dan bangunan juga ikut bergeser, ini berpotensi membuat arah salat menjadi tidak tepat ke kiblat," katanya.
Menurut Bustasar, pengurus masjid bisa melaporkan ke Kantor Kemenag masing-masing kabupaten untuk menganalisa dan memperbaiki kiblat masjid.
"Nanti petugas kami akan turun ke masjid-masjid untuk mengukur ulang, ada rumus untuk menghitung kiblat ini, jadi tidak bisa dilakukan sendiri oleh pengurus masjid," ucapnya.
Dengan selalu memperbarui niat, ilmu agama dan serta kiblat salat, diharapkan ibadah yang dilakukan pada Ramadhan 1437 Hijriah, utamanya salat, kata Kepala Kanwil Kemenag Bengkulu itu, akan membuat ibadah menjadi lebih baik dan diganjar Allah dengan pahala yang besar.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Bustasar di Bengkulu, Minggu mengatakan masih ditemukan sejumlah masjid yang tidak sesuai arah kiblatnya, seperti beberapa masjid di Kabupaten Bengkulu Utara.
"Pada bulan Ramadhan ini akan banyak melaksanakan shalat di masjid, dan kiblat haruslah benar serta tepat," kata dia.
Kemungkinan kiblat masjid tidak sesuai dengan arah yang benar kata dia, disebabkan saat pembangunan ternyata tidak benar-benar tepat menghadap kiblat. Seperti Masjid Raya Baitul Izzah Provinsi Bengkulu, arah kiblatnya harus digeser sekitar 10 derajat dari arah bangunan, dan itu sudah diperbaiki 2014 silam.
"Selain tidak tepat membangun, arah kiblat bisa saja bergeser pascaterjadinya gempa bumi," kata dia lagi.
Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang rawan gempa, selama satu tahun terakhir sudah terjadi beberapa kali gempa bumi dengan kekuatan 3-5,3 skala richter.
"Adanya pergeseran lempeng akibat gempa, mengakibatkan tanah dan bangunan juga ikut bergeser, ini berpotensi membuat arah salat menjadi tidak tepat ke kiblat," katanya.
Menurut Bustasar, pengurus masjid bisa melaporkan ke Kantor Kemenag masing-masing kabupaten untuk menganalisa dan memperbaiki kiblat masjid.
"Nanti petugas kami akan turun ke masjid-masjid untuk mengukur ulang, ada rumus untuk menghitung kiblat ini, jadi tidak bisa dilakukan sendiri oleh pengurus masjid," ucapnya.
Dengan selalu memperbarui niat, ilmu agama dan serta kiblat salat, diharapkan ibadah yang dilakukan pada Ramadhan 1437 Hijriah, utamanya salat, kata Kepala Kanwil Kemenag Bengkulu itu, akan membuat ibadah menjadi lebih baik dan diganjar Allah dengan pahala yang besar.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016