Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu melakukan pendampingan terhadap enam yang menjadi korban kekerasan seksual dan perundungan (bullying) yang terjadi selama tahun 2024.
"Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA mendampingi mereka ketika menjalani pemeriksaan dan menyediakan pendampingan psikolog," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Mukomuko Panji Surya di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan data jumlah anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual selama tahun 2024 dari UPTD PPA Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Mukomuko.
Berdasarkan data dari UPTD PPA, sebanyak 13 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan selama 2024 yang terdiri atas enam anak dan tujuh perempuan.
Jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tahun 2024 lebih sedikit dibandingkan tahun 2023 sebanyak 31 kasus yang terdiri atas 13 kasus perempuan dan sisanya kasus anak.
Ia menjelaskan petugas UPTD PPA mendampingi anak ketika menjalani pemeriksaan dan menyediakan pendampingan psikologi, karena dinas ini sudah ada psikolog yang memberikan konseling kepada anak yang menjadi korban kekerasan seksual.
Kemudian, dalam kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ini, katanya, mayoritas pelaku kekerasan terhadap anak adalah orang terdekat korban, seperti pacar, paman, dan orang tuanya.
Pelaku kekerasan terhadap anak banyak dilakukan oleh orang terdekat, karena tingkat kepercayaan korban terhadap orang terdekat terlalu tinggi, sehingga anak atau korban mudah dilecehkan.
Oleh karena itu, menurutnya, tugas orang tua memberikan pengertian kepada anak agar tidak terlalu dekat dengan orang lain, termasuk dengan orang terdekat.
Selain itu, katanya, petugas UPTD PPA rutin memberikan sosialisasi ke sekolah guna mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024