Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan bahwa luas lahan sawah di Daerah Irigasi (DI) Manjuto, yang tersebar di lima kecamatan di daerah ini, telah berkurang sebanyak 6.819 hektare sejak tahun 2019 hingga kini.

"Luas sawah kita di DI Manjuto pada tahun 2000 mencapai 9.063 hektare yang tersebar di lima kecamatan. Pada tahun 2008 meningkat menjadi 9.187 hektare karena adanya program cetak sawah. Namun, pada tahun 2019 atau dalam rentang 19 tahun, luas sawah kita tinggal 2.368 hektare," kata Subkoordinator Saprodi, Alsintan, dan Pembiayaan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, di Mukomuko, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut berdasarkan data hasil penelitian Land Use Map 2000-2019 DI Manjuto di wilayah Kabupaten Mukomuko.

Dodi Hardiansyah, yang tergabung dalam tim penelitian tersebut, mengungkapkan bahwa berdasarkan data itu, luas lahan sawah berkurang sementara luas lahan sawit meningkat hingga 79,5 persen, yaitu dari 3.391 hektare pada tahun 2000 menjadi 22.315 hektare pada tahun 2019.

Ia menjelaskan, menurut penelitian ini, terdapat lima penyebab utama pengalihan fungsi sawah menjadi lahan sawit, yaitu faktor ekologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan infrastruktur, serta hukum dan kelembagaan.

Dari lima faktor tersebut, terdapat dua penyebab utama, yakni ekonomi dan sosial budaya. "Secara ekonomis, biaya sarana dan prasarana pertanian terlalu tinggi, pemasaran hasil lebih mudah, dan harga gabah kurang kompetitif," jelasnya.

"Dari beberapa faktor ini, keuntungan usaha tani sawah menjadi kecil," tambahnya.

Selain itu, penyebab utama lainnya adalah teknologi dan kearifan lokal. Ia mengatakan, penerapan teknologi dan kearifan lokal di daerah ini sudah mulai ditinggalkan.

"Kalau dulu, petani menanam padi tanpa ketergantungan pada bahan kimia. Mereka menggunakan bahan organik untuk menanam padi," katanya.

Berdasarkan data hasil penelitian serta permasalahan yang diidentifikasi, ia berharap dapat mendorong penerapan kembali teknologi dan kearifan lokal masyarakat dalam kegiatan pertanian pangan.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025