Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan semua desa di daerah ini mengikuti ajang lomba ketahanan pangan Satu Desa Satu Hektare yang digelar Provinsi Bengkulu.
"Saat ini sebanyak 140 dari 148 desa di daerah ini yang telah mendaftar lomba ini, sisanya delapan desa segera mendaftar lomba ini," Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan DPMD Kabupaten Mukomuko, Wagimin, di Mukomuko, Selasa.
Dia mengatakan, desa-desa di daerah ini yang mengikuti lomba ketahanan pangan ini wajib membayar uang pendaftaran sebesar Rp3 juta kepada pihak perusahaan yang mengadakan lomba ini.
Uang pendaftaran sebesar Rp3 juta ini, untuk membeli satu paket sarana produksi pertanian (Saprotan) seperti penanaman tanaman jagung di lahan satu hektare dan penanaman cabai merah.
Dari uang pendaftaran sebesar Rp3 juta ini untuk membeli benih jagung sebanyak 20 kilogram sebesar Rp105 ribu per kg dengan total Rp2,1 juta, dan tujuh botol pupuk POC seharga Rp95.000 per botol dengan total Rp665.000.
Kemudian, penanaman lima pot cabai meliputi benih cabai Rp20.000 per pack, botol POC seharga Rp95.000, dan lima polybag sebesar Rp10.000 dengan total Rp125.000.
Dia mengatakan, desa menggunakan dana ketahanan pangan sebesar 20 persen yang bersumber dari Dana Desa untuk membeli sarana produksi pertanian tersebut.
Terkait dengan desa yang sudah menggunakan dana ketahanan pangan untuk menanam jagung di wilayahnya, dia mengatakan, tidak ada masalah desa mengalokasikan dana tersebut untuk mengikuti lomba ketahanan pangan ini.
Kendati demikian, ia memastikan, belum semua desa yang melaksanakan kegiatan penanaman jagung karena kegiatan tersebut masuk dalam perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa.
