Universitas Bengkulu, Provinsi Bengkulu membekali para mahasiswa baru dengan wawasan bela negara, antiradikalisme serta antikorupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Jadilah agen anti radikalisme, anti narkoba dan anti intoleransi. Jadikan kampus ini benteng bagi nilai-nilai Pancasila," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bengkulu Dr. Lisa Adhrianti di Bengkulu, Selasa.

UNIB membekali 5.102 mahasiswa baru dengan pengetahuan strategis terkait bela negara, pencegahan radikalisme, penanggulangan narkoba, serta pencegahan KKN, dan menambah pemahaman bela negara.

Baca juga: Gubernur: ASN Bengkulu tak mau bantu rakyat silakan ajukan pindah

Universitas Bengkulu menghadirkan TNI yang memberikan wawasan bela negara, Polri memberikan wawasan tentang nilai-nilai Pancasila, antiradikalisme, antiterorisme, anti intoleransi, dan kejaksaan yang memberikan wawasan tentang antikorupsi.

Guru Besar Universitas Bengkulu Prof. Agustin Zarkani menekankan mahasiswa adalah agen perubahan yang harus berkontribusi aktif dalam memberantas berbagai penyimpangan sosial melalui kampanye sosial, kontrol sosial, dan ajakan positif kepada masyarakat.

"Sebagai mahasiswa, kalian harus ikut menjaga keutuhan NKRI, menolak radikalisme dan intoleransi, menjauhi penyalahgunaan narkoba, dan membangun integritas agar tidak terjerumus ke dalam praktik KKN," kata dia.

Baca juga: Pemprov Bengkulu pastikan investasi tambang emas beri manfaat warga

Kepala Sub Direktorat Keamanan Khusus Polda Bengkulu AKBP Sukarno M Munthe menjelaskan pentingnya membekali mahasiswa tentang pemahaman antiradikalisme dan antiterorisme.

Menurut dia, mahasiswa juga termasuk kelompok rentan terpapar paham radikalisme, terorisme, intoleran serta paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa.

Apalagi saat ini, paham-paham berbahaya tersebut dengan mudah menyebar lewat media daring, media sosial yang semua masyarakat termasuk mahasiswa tak lepas dari mengakses media sosial.

Baca juga: Pemprov Bengkulu buat program penanaman kopi pinggiran hutan

Oleh karena itu, menurut dia pentingnya membekali mahasiswa dengan ideologi bangsa, nilai-nilai Pancasila dan upaya pencegahan terhadap paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa.

Dia juga mengingatkan agar mahasiswa menghindar dari sikap intoleran, sebab sikap tersebut dapat menjadi cikal-bakal dari radikalisme dan terorisme.

"Intoleran titik awal dari ketidakseimbangan sosial, merupakan embrio lahirnya radikalisme, dan radikalisme embrio lahirnya terorisme," ujar AKBP Sukarno.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025