Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Pertanian setempat menyelesaikan pembangunan 10 paket dam parit untuk mengairi seluas 150 hektare sawah milik petani di daerah itu.
"Pembangunan dam parit telah selesai. Kami menerima pengerjaan dari rekanan (PHO)," kata Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Ali Mukhibin di Mukomuko, Rabu.
Pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian setempat sepanjang tahun 2017 membangun sebanyak 10 paket dam parit menelan biaya Rp1,5 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).
Ia menyatakan, pengerjaan pembangunan 10 dam parit di daerah itu selesai sesuai dengan target pada pertengahan bulan November tahun ini.
Ia menyatakan, pemerintah membangun dam parit itu untuk mengairi seluas 15 hingga 25 hektare lahan sawah petani setempat yang selama ini tidak maksimal mendapatkan sumber pengairan dari irigasi teknis.
"Air irigasi mengalir ke sawah tersebut, tetapi debit airnya sangat kecil, bahkan lokasi sawah yang berada paling ujung tidak dapat air," ujarnya.
Untuk itu, katanya pemerintah setempat membangun dam parit pada 10 jaringan tersier dengan tujuan pembagian air irigasi bisa merata ke sawah petani setempat di daerah itu.
Ia menggatakan jenis kegiatan pembangunan dam parit itu berupa pasangan baru, pasir dan semen agar air yang mengalir melalui parit tidak meresap ke tanah tetapi mengalir lancar ke sawah petani.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Pembangunan dam parit telah selesai. Kami menerima pengerjaan dari rekanan (PHO)," kata Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Ali Mukhibin di Mukomuko, Rabu.
Pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian setempat sepanjang tahun 2017 membangun sebanyak 10 paket dam parit menelan biaya Rp1,5 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).
Ia menyatakan, pengerjaan pembangunan 10 dam parit di daerah itu selesai sesuai dengan target pada pertengahan bulan November tahun ini.
Ia menyatakan, pemerintah membangun dam parit itu untuk mengairi seluas 15 hingga 25 hektare lahan sawah petani setempat yang selama ini tidak maksimal mendapatkan sumber pengairan dari irigasi teknis.
"Air irigasi mengalir ke sawah tersebut, tetapi debit airnya sangat kecil, bahkan lokasi sawah yang berada paling ujung tidak dapat air," ujarnya.
Untuk itu, katanya pemerintah setempat membangun dam parit pada 10 jaringan tersier dengan tujuan pembagian air irigasi bisa merata ke sawah petani setempat di daerah itu.
Ia menggatakan jenis kegiatan pembangunan dam parit itu berupa pasangan baru, pasir dan semen agar air yang mengalir melalui parit tidak meresap ke tanah tetapi mengalir lancar ke sawah petani.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017