Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Anggota Komunitas Paralayang Lebong mengadakan survei potensi pengembangan olahraga wisata paralayang di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.


"Kami sudah adakan tiga kali survei untuk menentukan titik paralayang di Lebong," kata Ketua Komunitas Paralayang Lebong, Rafik Sani di Bengkulu, Kamis.

Hasil survei, kata Rafik, terdapat potensi empat titik "take up" atau titik awal terbang, yakni dua titik di Gunung Pabes, Desa Danau Kecamatan Lebong Atas dan dua titik di Gunung Lebong, Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan pelabai .

Titik "take up" Gunung Pabes direncanakan mendarat di Lapangan Hatta Kecamatan Lebong Utara, sedangkan titik pendaratan dari Gunung Lebong terdapat di Kelurahan Tanjung Agung.

"Hasil survei ini baru menemukan jarak dan waktu terbang yang dekat berkisar 40 hingga 50 menit," kata Rafik.


Gunung Pabes Lebong. (Foto Antarabengkulu)


Berikutnya akan dilakukan survei lanjutan untuk menemukan titik pendaratan dengan waktu terbang dengan parasut yang lebih lama hingga 1,5 jam.

Tim survei yang didukung oleh Kelompok Paralayang Merapi dari Puncak, Bogor, akan mengukur kondisi arah dan kecepatan angin.

"Survei lanjutan masih dibutuhkan sebelum wisata paralayang ini dibuka untuk umum," katanya.

Bila wisata paralayang tersebut diluncurkan maka akan menjadi wisata paralayang pertama di Provinsi Bengkulu.***1***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018