Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu mencatat selama kurun 2017 terjadi 64 peristiwa kebakaran di wilayahnya dengan menelan kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu Syaiful Apandi di Bengkulu, Kamis, mengatakan penyebab kebakaran pada umumnya adalah hubungan arus pendek listrik sebanyak 28 kasus.
Dia menyampaikan kebakaran yang terjadi di Kota Bengkulu paling banyak menimpa tempat tinggal, kemudian tempat usaha, dan beberapa lokasi lainnya.
Untuk rumah tinggal terdapat 46 kasus kebakaran, selanjutnya di tempat usaha sebanyak 18 insiden, sisanya di beberapa tempat lainnya.
Sementara itu peristiwa kebakaran paling banyak terjadi pada Oktober 2017 dengan dengan jumlah 14 kasus.
"Hubungan arus pendek listrik masih menjadi penyebab utama listrik dan disusul dengan penyebab ledakan tabung kompor gas," kata Syaiful.
Lebih lanjut, dia mengatakan dari 64 kejadian kebakaran tersebut sebagian besar tergolong skala sedang yang membuat bangunan terbakar hingga mencapai 60 persen.
Dari banyaknya peristiwa kebakaran tersebut membuat Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Bengkulu terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu waspada.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu rutin periksa instalasi listrik, sediakan alat proteksi pemadam kebakaran di masing-masing bangunan. Kalau terjadi kebakaran jangan panik, bisa langsung ditangani sendiri sambil menghubungi Kantor Damkar," ujarnya.
Selain itu, warga yang hendak bepergian diminta selalu memastikan kompor telah mati serta mencabut aliran listrik yang tidak digunakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu Syaiful Apandi di Bengkulu, Kamis, mengatakan penyebab kebakaran pada umumnya adalah hubungan arus pendek listrik sebanyak 28 kasus.
Dia menyampaikan kebakaran yang terjadi di Kota Bengkulu paling banyak menimpa tempat tinggal, kemudian tempat usaha, dan beberapa lokasi lainnya.
Untuk rumah tinggal terdapat 46 kasus kebakaran, selanjutnya di tempat usaha sebanyak 18 insiden, sisanya di beberapa tempat lainnya.
Sementara itu peristiwa kebakaran paling banyak terjadi pada Oktober 2017 dengan dengan jumlah 14 kasus.
"Hubungan arus pendek listrik masih menjadi penyebab utama listrik dan disusul dengan penyebab ledakan tabung kompor gas," kata Syaiful.
Lebih lanjut, dia mengatakan dari 64 kejadian kebakaran tersebut sebagian besar tergolong skala sedang yang membuat bangunan terbakar hingga mencapai 60 persen.
Dari banyaknya peristiwa kebakaran tersebut membuat Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Bengkulu terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu waspada.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu rutin periksa instalasi listrik, sediakan alat proteksi pemadam kebakaran di masing-masing bangunan. Kalau terjadi kebakaran jangan panik, bisa langsung ditangani sendiri sambil menghubungi Kantor Damkar," ujarnya.
Selain itu, warga yang hendak bepergian diminta selalu memastikan kompor telah mati serta mencabut aliran listrik yang tidak digunakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018