Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu akan memvaksinasi 6.000
ekor hewan yang berisiko menularkan virus rabies di daerah itu.
"Sebanyak 2.000 ekor hewan penular rabies sudah divaksinasi dari 6.000 ekor sasaran," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Hauliantua Pohan kepada
reporter antarabengkulu.com, Jumat.
Vaksinasi hewan penular rabies yang terdiri dari anjing, kucing dan kera dengan dana bersumber dari APBN dan APBD tersebut sudah berlangsung sejak 2 Juli 2012 dengan menurunkan empat tim yang terdiri dari delapan orang petugas.
Sebanyak 2.000 ekor hewan yang telah divaksinasi berada di Kecamatan Sungaiserut,Singaran Pati, Selebar dan Kampung Melayu.Dari ribuan hewan penular rabies tersebut sebagian besar yang divaksinasi adalah
kucing dan anjing.
Permasalahan utama yang selalu ditemui para petugas vaksinasi saat melakukan kegiatan tersebut yakni kesadaran masyarakat masih rendah untuk membawa hewan peliharaan mereka ke lokasi yang ditentukan
untuk pelaksanaan vaksinasi.
"Kesadaran pemilik hewan yang dapat menjadi sumber penyakit rabies untuk membawa hewan peliharaannya ke lokasi vaksinasi masih sangat rendah sehingga petugas terpaksa mendatangi rumah warga," katanya.(mhe)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Sebanyak 2.000 ekor hewan penular rabies sudah divaksinasi dari 6.000 ekor sasaran," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Hauliantua Pohan kepada
reporter antarabengkulu.com, Jumat.
Vaksinasi hewan penular rabies yang terdiri dari anjing, kucing dan kera dengan dana bersumber dari APBN dan APBD tersebut sudah berlangsung sejak 2 Juli 2012 dengan menurunkan empat tim yang terdiri dari delapan orang petugas.
Sebanyak 2.000 ekor hewan yang telah divaksinasi berada di Kecamatan Sungaiserut,Singaran Pati, Selebar dan Kampung Melayu.Dari ribuan hewan penular rabies tersebut sebagian besar yang divaksinasi adalah
kucing dan anjing.
Permasalahan utama yang selalu ditemui para petugas vaksinasi saat melakukan kegiatan tersebut yakni kesadaran masyarakat masih rendah untuk membawa hewan peliharaan mereka ke lokasi yang ditentukan
untuk pelaksanaan vaksinasi.
"Kesadaran pemilik hewan yang dapat menjadi sumber penyakit rabies untuk membawa hewan peliharaannya ke lokasi vaksinasi masih sangat rendah sehingga petugas terpaksa mendatangi rumah warga," katanya.(mhe)
Editor : Zulkifli Lubis
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012