Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, akan membentuk sekolah bagi lanjut usia (lansia) di sembilan kecamatan di wilayah tersebut pada 2025.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu menyebutkan bahwa pihaknya tengah melaksanakan kegiatan bina keluarga lansia sesuai dengan program Bangga Kencana.
"Saat ini kita sedang melaksanakan kegiatan Bina Keluarga Lansia. Sesuai dengan program Bangga Kencana, kita membina mulai dari keluarga balita, keluarga remaja, hingga keluarga lansia. Untuk bina keluarga lansia, yang kita bina itu sejak pra-lansia sampai dengan lansia. Kita targetkan kalau bisa tahun 2025 ini sudah terbentuk sekolah lansia di sembilan kecamatan," kata Kepala Dinas P3AP2KB Kota Bengkulu Dewi Dharma, di Bengkulu, Minggu.
Menurut dia, sekolah lansia merupakan program atau kegiatan yang dirancang khusus untuk menyediakan pelatihan dan pendidikan kepada orang yang sudah memasuki usia lanjut atau lansia.
Dengan adanya program tersebut, kata dia, dapat membantu para lansia untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, keterampilan sosial, keterampilan finansial, dan keterampilan teknologi.
"Saat ini program sekolah lansia tersebut telah dilaksanakan di Kecamatan Gading Cempaka," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk saat ini baru ada satu sekolah lansia yang dilaksanakan yakni di Kelurahan Cempaka Permai, Kecamatan Gading Cempaka.
"Kita sudah melaksanakan wisuda yang pertama mereka (lansia) ini bisa melaksanakan keterampilan, berolahraga, dan keagamaan. Pokoknya bisa melakukan hal-hal positif yang bisa membawa mereka menjadi lansia yang sehat. Jadi, lansia itu tidak mesti hanya tidur di rumah tanpa beraktivitas tetapi bisa membangkitkan kembali fisik mereka menjadi lansia yang tangguh," katanya.
Untuk itu, kata dia, melalui program sekolah lansia di setiap kecamatan di Kota Bengkulu diharapkan dapat memberdayakan lansia menjadi lansia yang pintar, tidak bergantung kepada orang lain, tidak menjadi beban keluarga, tetapi bisa mandiri, tangguh, sehat, dan religius.