Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak tiga bulan terakhir rutin menyosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa SMP hingga SMA di daerah itu.
"Kami rutin mensosialisasi bahaya narkoba kepada siswa SMP dan SMA di daerah itu untuk pencegahan dini siswa menyalahgunakan narkoba," kata Kabid Rehabilitas dan Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Sudirman S.Sos MPSSp di Mukomuko, Selasa.
Ia menyatakan, instansinya sejak tiga bulan terakhir melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada ratusan siswa di 10 SMP dan SMA di daerah itu.
Instansinya memilih siswa tingkat SMP dan SMA di daerah itu yang menjadi sasaran kegiatan sosialisasi ini karena siswa sekolah tingkat ini sangat mudah terpengaruh.
Selain itu, SMP dan SMA ini menjadi pintu masuk peredaran narkoba.
Dinas Sosial setempat melibatkan aparat kepolisian resor setempat dan Yayasan Geram sebagai narasumber dalam menyosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa SMP dan SMA di daerah itu.
Ia menyatakan, setiap narasumber memberikan materi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kepolisian Resor setempat menyampaikan sanksi hukum terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba.
Sedangkan Yayasan Geram yang terdiri dari mantan pecandu narkoba memberikan dorongan kepada siswa SMP dan SMA untuk melakukan berbagai kegiatan positif, sebagai upaya untuk menghindari narkoba.
Narasumber dari Dinas sosial setempat fokus membahas mengenai kondisi lingkungan sosial dan keluarga dan pengaruhnya terhadap siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Kami rutin mensosialisasi bahaya narkoba kepada siswa SMP dan SMA di daerah itu untuk pencegahan dini siswa menyalahgunakan narkoba," kata Kabid Rehabilitas dan Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Sudirman S.Sos MPSSp di Mukomuko, Selasa.
Ia menyatakan, instansinya sejak tiga bulan terakhir melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada ratusan siswa di 10 SMP dan SMA di daerah itu.
Instansinya memilih siswa tingkat SMP dan SMA di daerah itu yang menjadi sasaran kegiatan sosialisasi ini karena siswa sekolah tingkat ini sangat mudah terpengaruh.
Selain itu, SMP dan SMA ini menjadi pintu masuk peredaran narkoba.
Dinas Sosial setempat melibatkan aparat kepolisian resor setempat dan Yayasan Geram sebagai narasumber dalam menyosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa SMP dan SMA di daerah itu.
Ia menyatakan, setiap narasumber memberikan materi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kepolisian Resor setempat menyampaikan sanksi hukum terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba.
Sedangkan Yayasan Geram yang terdiri dari mantan pecandu narkoba memberikan dorongan kepada siswa SMP dan SMA untuk melakukan berbagai kegiatan positif, sebagai upaya untuk menghindari narkoba.
Narasumber dari Dinas sosial setempat fokus membahas mengenai kondisi lingkungan sosial dan keluarga dan pengaruhnya terhadap siswa.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018