Kaur  (Antaranews Bengkulu) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mencatat nilai investasi swasta hingga pertengahan 2018 masih sangat rendah.

"Hingga triwulan kedua tahun ini, investasi yang masuk hanya berjumlah Rp1 miliar untuk bidang perhotelan," kata Kepala DPMPTS Kabupaten Kaur Alfian di Bintuhan, Selasa.

Jumlah itu terbilang sangat kecil apabila dibandingkan dengan nilai investasi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Tahun 2015, investasi yang masuk ke Kabupaten Kaur mencapai Rp155 miliar dan 6,8 juta dolar AS. Tahun 2016, data investasi tercatat sebesar Rp1,25 triliun. Kemudian pada 2017, angka penanaman modal hanya menyentuh Rp253 miliar.

"Kami akan terus berupaya menarik minat investor agar tertarik menanamkan modal di Kabupaten Kaur. Regulasi sudah kami pangkas untuk memudahkan mereka," jelasnya.

Alfian menilai, lesunya investasi pertengahan tahun ini dipicu aksesibilitas antara Kota Bengkulu dengan Kabupaten Kaur yang membutuhkan waktu tempuh lima jam perjalanan darat.

"Kaur ini adalah kabupaten paling ujung yang berjarak sekitar 250 kilometer dari Kota Bengkulu. Kendala itulah yang mungkin menghambat laju peningkatan ivestasi," sambungnya.

Kabupaten Kaur memiliki luas 2.369 kilometer persegi dan dihuni 118 ribu penduduk. Mereka mengandalkan hidup pada sektor pertanian, perikanan, kelautan, perkebunan dan perdagangan.

Daerah ini memiliki 15 kecamatan, 192 desa dan tiga kelurahan. Adapun sektor unggulannya adalah pariwisata, kelautan dan pertanian.

Pewarta: Sugiharto*Nur

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018