Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah balita di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, saat ini dilaporkan menderita kekurangan gizi, dan bahkan terancam lumpuh.
"Kami banyak menemukan anak-anak balita dalam Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah kekurangan gizi, sehingga pertumbuhan mereka kerdil," kata seorang mahasiswa salah satu fakultas kesehatan di Bengkulu tidak bersedia disebutkan indentitasnya, Rabu.
Ia mengatakan, selama dua bulan puluhan mahasiswa kesehatan itu setiap hari memeriksa kesehatan anak-anak desa di daerah itu, dan ditemukan rata-rata lima orang anak kurang gizi. Bahkan ada ditemukan anak tersebut sudah tidak mampu berjalan atau lumpuh akibat kurus, sedangkan usianya mencapai enam tahun tapi belum biasa berjalan.
"Setiap hasil temuan itu sudah kami sampai pada petugas kesehatan di wilayah itu dan hasilnya tergantung mereka, karena kalau kami bicara ke luar takut pada ujian nanti tidak lulus," ujar mahasiswa itu.
Mahasiswa lainnya juga membenarkan, sangat repot memberikan asupan gizi pada anak usianya sudah di atas lima tahun, mereka berupaya agar anak itu mau makan hasil racikan gizi yang mereka buat.
Dalam memenuhi gizi anak-anak itu, selain menggunakan biaya dari kampus juga biaya pribadi secara arisan untuk membeli bahan makan tambahan ke pasar, ujar mahasiswa yang mohon indentitasnya jangan disebutkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, I Putu Sura Artika ketika dikonfirmasi mengatakan, warga di daerah itu tetap masih ada yang kurang gizi karena Kabupaten Bengkulu Tengah baru saja dimekarkan.
Potensi anak kurang gizi itu sebagian besar di pedesaan karena pola makan diberikan orang tua apa adanya atau akibat tidak mampu memberikan gizi terhadap anaknya. Untuk mengatasi kurang gizi itu, pihaknya akan meningkatkan dana Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) melalui APBD disamping Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari anggaran pusat.
Disamping meningkatkan sosialisasi dan mendata setiap puskesmas tentang jumlah anak kurang gizi di daerah itu, ujarnya sembari mengaku baru menjabat sepekan selaku Kepala Dinas Kesehatan di daerah itu, ujarnya.(Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami banyak menemukan anak-anak balita dalam Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah kekurangan gizi, sehingga pertumbuhan mereka kerdil," kata seorang mahasiswa salah satu fakultas kesehatan di Bengkulu tidak bersedia disebutkan indentitasnya, Rabu.
Ia mengatakan, selama dua bulan puluhan mahasiswa kesehatan itu setiap hari memeriksa kesehatan anak-anak desa di daerah itu, dan ditemukan rata-rata lima orang anak kurang gizi. Bahkan ada ditemukan anak tersebut sudah tidak mampu berjalan atau lumpuh akibat kurus, sedangkan usianya mencapai enam tahun tapi belum biasa berjalan.
"Setiap hasil temuan itu sudah kami sampai pada petugas kesehatan di wilayah itu dan hasilnya tergantung mereka, karena kalau kami bicara ke luar takut pada ujian nanti tidak lulus," ujar mahasiswa itu.
Mahasiswa lainnya juga membenarkan, sangat repot memberikan asupan gizi pada anak usianya sudah di atas lima tahun, mereka berupaya agar anak itu mau makan hasil racikan gizi yang mereka buat.
Dalam memenuhi gizi anak-anak itu, selain menggunakan biaya dari kampus juga biaya pribadi secara arisan untuk membeli bahan makan tambahan ke pasar, ujar mahasiswa yang mohon indentitasnya jangan disebutkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, I Putu Sura Artika ketika dikonfirmasi mengatakan, warga di daerah itu tetap masih ada yang kurang gizi karena Kabupaten Bengkulu Tengah baru saja dimekarkan.
Potensi anak kurang gizi itu sebagian besar di pedesaan karena pola makan diberikan orang tua apa adanya atau akibat tidak mampu memberikan gizi terhadap anaknya. Untuk mengatasi kurang gizi itu, pihaknya akan meningkatkan dana Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) melalui APBD disamping Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari anggaran pusat.
Disamping meningkatkan sosialisasi dan mendata setiap puskesmas tentang jumlah anak kurang gizi di daerah itu, ujarnya sembari mengaku baru menjabat sepekan selaku Kepala Dinas Kesehatan di daerah itu, ujarnya.(Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012