Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - PTP Nusantara VII Bengkulu saat ini menghentikan sementara penyaluran dana Corporate Social Responsibity (CSR) kepada masyarakat karena dana bantuan modal yang disalurkan sebelumnya sebagian besar menunggak.

Hingga saat ini PTPN VII Bengkulu sudah menyalurkan dana CSR mencapai Rp12 miliar pada dua program yaitu hibah dan modal usaha, kata Kabag Umum PTPN VII Bengkulu Fatahul, Jumat.

"Sementara kita menghentikan penyalurana dan CSR kepada masyarakat, selain banyak menunggak juga situasi musibah di PTPN VII Ogan Komering Ilir, Sumsel masih memanas," katanya.

Ia menjelaskan, penyaluran dana hibah untuk bina lingkungan seperti penghijauan, pembangunan jalan desa dan lainnya tidak masalah. Namun dana CSR untuk kegiatan modal usaha dan perkebunan kelapa sawit bagi kelompok tani hingga saat ini menunggak yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah.

Contohnya, kata dia, kebun kelapa sawit rakyat di Kecamatan Seginim, Bengkulu Selatan seluas 3.000 hektare hingga saat ini tidak menyetor sama sekali padahal mereka sudah beberapa tahun berproduksi. Selain itu, modal kerja untuk usaha kecil para petani disekitar kebun PTPN VII di Bengkulu, juga sebagian besar tidak mengangsur bahkan pengelolanya sudah tidak di Bengkulu lagi.

Ia mengatakan, keberadaan PTPN VII di Bengkulu termasuk di wilayah Sumbagsel sedang dirundung beribu masalah, khususnya di Bengkulu produksi karet dan sawit berkurang akibat ada peremajaan secara besar-besaran pada kebun inti.

Khususnya komoditas karet, untuk memenuhi produksi pabrik yang berkapasitas 50 ton per hari milik PTPN VII Bengkulu tidak terpenuhi oleh produksi kebun inti dan harus membeli karet dari luar. "Kami saat ini masih prihatin baik pendapatan maupun gejolak masyarakat yang makin menjamur yang ingin mengambil lahan perusahaan milik negera tersebut," ujarnya.(Z005)





Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012