Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bengkulu Sawaludin Simbolon beserta anggota mengikuti pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke-67 RI.
    
"Apa yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono hendaknya mampu diresapi untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Sawaludin Simbolon.
    
Pidato kenegaraan tersebut didengarkan oleh ketua, Wakil, sekretaris dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bengkulu, Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi, wakil Wali Kota Edison Simbolon beserta unsur muspida pada rapat paripurna istimewa DPRD Kota ke 32 masa sidang ke-2 tahun sidang 2012 dengan agenda
mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka peringatan HUT ke 67 kemerdekaan RI.
   
"Kegiatan ini dilakukan untuk mengenang semangat juang para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan RI, hendaknya menjadi pedoman memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
    
Kegiatan yang dilakukan di ruang paripurna tersebut dihadiri 21 anggota DPRD, Kapolres Bengkulu, Kepala Pengadilan Agama Agama, Kepala Kejaksaan Negeri, beberapa orang Kepala Dinas dan Kepala Badan  sehingga banyak bangku yang tidak terisi.
    
Menyikapi hal itu, Wakil Wali Kota Bengkulu Edison Simbolon mengatakan, saat ini telah terjadi pergeseran memahami rasa kebangsaan.
    
"Kegiatan memperingati HUT proklamasi ini seolah-olah hanya kewajiban birokrasi saja.Sangat menyedihkan karena pemerintah dan masyarakat tidak antusias sehingga banyak yang enggan untuk menghadirinya," ujarnya.
    
Menurut dia, kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan seremonial melainkan napak tilas mengenang kembali perjuangan para pahlawan untuk merebut kemerdekaan.
    
"Perlu diadakan lagi koreksi ulang seperti dalam ketatanegaraan dan P4 karena di dalamnya terangkum bagaimana beratnya perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah dengan mengorbankan keringat dan darah sedangkan kita hanya menikmatinya saja," ujarnya.
    
Apabila rasa kebangsaan yang semakin memudar tersebut dibiarkan terus menerus maka dikhawatirkan akan berdampak pada generasi tunas bangsa yang tidak lagi memahami arti perjuangan para pahlawan. (adv/mhe)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012