Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sebaian besar ibu-ibu rumah tangga di Kota Bengkulu mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas tiga kilogram, sedangkan stok pada tingkat pedagang pengecer sangat minim.

"Kami kesulitan mendapatkan gas tiga kilogram, sedangkan minyak tanah sudah tidak disubsidi pemerintah," kata seorang ibu rumah tangga di Pekan Sabtu, kelurahan Betungan, Kota Bengkulu Ny Aisah, Jumat.

Ia mengatakan, sekarang masyarakat sudah sangat ketergantungan untuk menggunakan gas tiga kilogram pengganti minyak tanah, namun pada saat dibutuhkan stok gas itu sedikit. Minimnya stok gas tiga kilogram itu sangat terasa selama bulan Ramadhan, sedangkan sebelumnya biasa-biasa saja karena penggunaan lebih banyak.

Ia mencotohkan, biasanya satu tabung gas tiga kilogram bila dihemat akan habis satu minggu, selama bulan puasa ini hanya dua hingga tiga hari sudah habis. Sementara untuk membeli di warung-warung stoknya sangat minim, sedangkan mau kembali menggunakan kompor biasa harga minyak tanah sudah tinggi yaitu mencapai Rp10.000 per liter.

"Sekarang serba sulit pak bila mau menggunakan gas tiga kilogram stoknya terbatas, minyak tanah mahal dan kembali menggunakan kayu bakar limbah asapnya mencemari tetangga," keluhnya.

Seorang pedagang mini Market Toko Vanda, Agus, mengatakan, pasokan gas tiga kilogram beberapa bulan terakhir dikurangi dari agen.  Biasanya setiap minggu dipasok 20 tabung gas tiga kilogram dan gas 12 kilogram 10 tabung, sekarang hanya dipasok separuhnya.

Sedangkan permintaan cukup tinggi, terlebih selama bulan puasa dan menjelang lebaran, namun akibat stok sedikit warga banyak mengeluh. Untuk membeli gas 12 kilogram warga menengah kebawah tidak mampu karena harganya mencapai Rp90.000 per tabung, sedangkan gas tiga kilogram tetap dijual Rp16.500 per tabung, sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di daerah itu, ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012