Mukomuko (Antaranews Bengkulu) – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan mendata luas tanaman padi gogo milik petani Kecamatan Selagan Raya yang mengalami puso.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Senin, menyatakan instansi juga akan menyelidiki penyebab tanaman padi gogo bantuan pemerintah pusat untuk daerah ini mengalami puso.
“Kami menerima laporan adanya tanaman padi gogo di Kecamatan Selagan Raya mengalami puso dari penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah tersebut. Namun mereka belum melaporkan data luasan dan penyebabnya,” ujarnya.
Ia menyebutkan, seluas 600 hektare lahan kering atau perkebunan kelapa sawit milik petani di Kecamatan Selagan Raya yang ditanami benih padi gogo bantuan pemerintah, seluas 433 hektare di antaranya yang telah panen.
Ia menyatakan, masih ada seluas ratusan hektare lagi tanaman padi di wilayah ini yang belum panen, dan dari seluas ratusan hektare tanaman padi tersebut, hanya sebagian kecil mengalami puso.
Instansinya mendata luas tanaman padi gogo mengalami puso untuk dilaporkan kepada pemerintah pusat. Karena sumber tanaman padi tersebut merupakan bantuan pemerintah.
Selain itu, instansinya juga melaporkan penyebab tanaman padi gogo milik petani di Kecamatan Selagan Raya tersebut mengalami puso.
Sekitar 1.500 hektare lahan kering yang merupakan lahan perkebunan yang telah dan baru ditanami kelapa sawit ditanami benih padi gogo.
Lahan seluas itu tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Selagan Raya, Kecamatan Malin Deman, Kecamatan Sungai Rumbai, Kecamatan Taramang Jaya, Kecamatan Penarik dan Kecamatan Lubuk Pinang.
Ia menyebutkan, bantuan dana untuk membeli benih padi gogo dan saprodi, dianggarkan sebesar Rp695.000 per hektare, dengan rincian setiap haktare lahan mendapat bantuan dana sebesar Rp437.500 untuk membel 25 kilogram benih padi gogo dan Rp257.500 untuk saprodi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Senin, menyatakan instansi juga akan menyelidiki penyebab tanaman padi gogo bantuan pemerintah pusat untuk daerah ini mengalami puso.
“Kami menerima laporan adanya tanaman padi gogo di Kecamatan Selagan Raya mengalami puso dari penyuluh pertanian lapangan (PPL) di wilayah tersebut. Namun mereka belum melaporkan data luasan dan penyebabnya,” ujarnya.
Ia menyebutkan, seluas 600 hektare lahan kering atau perkebunan kelapa sawit milik petani di Kecamatan Selagan Raya yang ditanami benih padi gogo bantuan pemerintah, seluas 433 hektare di antaranya yang telah panen.
Ia menyatakan, masih ada seluas ratusan hektare lagi tanaman padi di wilayah ini yang belum panen, dan dari seluas ratusan hektare tanaman padi tersebut, hanya sebagian kecil mengalami puso.
Instansinya mendata luas tanaman padi gogo mengalami puso untuk dilaporkan kepada pemerintah pusat. Karena sumber tanaman padi tersebut merupakan bantuan pemerintah.
Selain itu, instansinya juga melaporkan penyebab tanaman padi gogo milik petani di Kecamatan Selagan Raya tersebut mengalami puso.
Sekitar 1.500 hektare lahan kering yang merupakan lahan perkebunan yang telah dan baru ditanami kelapa sawit ditanami benih padi gogo.
Lahan seluas itu tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Selagan Raya, Kecamatan Malin Deman, Kecamatan Sungai Rumbai, Kecamatan Taramang Jaya, Kecamatan Penarik dan Kecamatan Lubuk Pinang.
Ia menyebutkan, bantuan dana untuk membeli benih padi gogo dan saprodi, dianggarkan sebesar Rp695.000 per hektare, dengan rincian setiap haktare lahan mendapat bantuan dana sebesar Rp437.500 untuk membel 25 kilogram benih padi gogo dan Rp257.500 untuk saprodi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018