Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menggelar dialog kebangsaan dalam rangka menjaga persatuan pascapemilu serentak 2019 di wilayah itu.

Ketua IKA-PMII Rejang Lebong, M Amin usai kegiatan dialog yang dilaksanakan di gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rejang Lebong, Rabu mengatakan, dialog yang mereka laksanakan itu dilakukan setelah melihat dinamika politik di Tanah Air setelah pelaksanaan pemilu serentak khusus Pilpres 17 April lalu, terdapat perbedaan pandangan dalam kehidupan masyarakat.

Baca juga: CJH Rejang Lebong diimbau jaga kesehatan

"Perbedaan pandangan ini kita artikan sebagai bentuk yang positif. Hanya saja jika pandangan itu sudah jauh diluar kontek kebangsaan dan kenegaraan, apalagi tidak sesuai dengan kontek hukum terutama di level bawah yang tidak memahami persoalan politik," ujar dia.

Diharapkan, dengan adanya kegiatan itu nantinya perwakilan-perwakilan yang datang bisa menyampaikan dengan anggotanya ke masyarakat level bawah bahwa tidak ada yang lebih penting dari pada merajut kebangsaan, dengan memaknai keberagaman yang ada di dalam masyarakat kita.

Sementara itu asisten I bidang tata pemerintahan, hukum dan Kesra Pemkab Rejang Lebong, Pranoto Majid menyatakan, saat ini terjadi perang di dunia maya karena adanya perbedaan pilihan dalam masyarakat Indonesia, namun hal ini hendaknya tidak terjadi di dunia nyata.

"Hendaknya permasalahan ini dapat selesai dan masyarakat kita tidak terpecah belah, apalagi tahun depan Kabupaten Rejang Lebong sudah akan melaksanakan Pilkada dan juga ada Pilkades dalam 57 desa," urainya.

Baca juga: Sistem zonasi PPDB, warga Rejang Lebong berbondong-bondong pindah KK

Sedangkan ketua MUI Rejang Lebong, Mabrursyah dalam kesempatan itu mengharapkan, situasi di Rejang Lebong pascapemilu dapat berlangsung aman, damai, sehingga berbagai umat beragama bisa hidup berdampingan satu dengan lainnya.

"Kita semua hendaknya dapat menerima apapun keputusan dari sengketa Pilpres yang akan diputuskan MK nantinya, semuanya harus kembali bersatu. Tidak ada lagi pendukung 01 dan pendukung 02, yang ada adalah pendukung 03 persatuan Indonesia," jelasnya.

Selain itu, dia juga meminta kalangan masyarakat Rejang Lebong agar tidak mudah terpancing dengan berita yang beredar di media sosial, kalangan masyarakat di minta untuk berhati-hati membagikan berita-berita yang belum tentu benar dengan melakukan pengecekan kebenarannya atau tabayun.

Acara dialog kebangsaan yang digelar IKA-PMII Rejang Lebong ini selain menghadirkan pembicara dari Pemkab Rejang Lebong, MUI, juga ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan pejabat dari Badan Kesbangpol Rejang Lebong, yang dihadiri peserta mencapai 60 orang dari perwakilan Ormas Islam, mahasiswa, umat Budha, Kristen dan lainnya.

Baca juga: Inspektorat Rejang Lebong minta OPD tindaklanjuti temuan BPK
Baca juga: BPOM Rejang Lebong sita produk kedaluwarsa

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019