Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bengkulu meminta bantuan dan peran serta masyarakat untuk mengawasi truk angkutan batubara yang kerap melintas didalam kota. Pasalnya Dishub mengaku kewalahan mengawasi sopir truk yang sering diam-diam melintas.

"Peran masyarakat yang perlu ditingkatkan kalau pemerintah saja tidak mampu. Kita terbatas tentu peran masyarakat juga harus ada," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bengkulu Bardin, Rabu.

Selain itu Bardin menyebut Dishub memerlukan anggaran yang cukup banyak agar bisa maksimal mengawasi angkutan batubara yang melintas di jalan milik Kota Bengkulu.

Anggaran Rp200 juta yang direncanakan DPRD Kota Bengkulu untuk operasional kegiatan pengawasan kendaraan bertonase besar yang melintas di jalan kota dianggap tidak cukup.

Hal itu mengingat pengawasan ini tidak hanya dilakukan Dishub saja melainkan dilakukan tim gabungan yang terdiri dari aparat penegak hukum

"Bukan 200 juta, lebih dari itu sebenarnya. Memang kebutuhan kita untuk pengawasan itu cukup besar," papar Bardin.

Disisi lain Bardin belum bisa menyebut berapa kali kebutuhan pengawasan yang dilakukan tim gabungan setiap minggunya.

Kebutuhan pengawasan nantinya akan disesuaikan berdasarkan hasil penganggaran yang dilakukan TAPD dan DPRD Kota Bengkulu.

Selain itu, Dishub juga meminta agar jalan lingkar (Ringroad) yang menghubungkan Simpang Nakau dan Simpang Betungan yang saat ini tengah dikerjakan bisa segera selesai.

Dengan adanya jalan lingkar tersebut diharapkan dapat mengalihkan kendaraan bertonase besar yang selama ini melintas di jalan kota untuk melintas di jalan lingkar.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019