Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan penambahan jumlah warga yang tergolong ekonomi miskin di daerah ini sebagai   penerima program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) yang terintegrasi dengan Badan Panyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

“Kami mengusulkan lebih dari 7.000 warga miskin sebagai penerima Jamkesda tahun 2020. Untuk itu tahun 2020 anggarannya harus lebih besar dari tahun ini,” kata Kabid Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jhoni dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.

Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan tahun 2020 mengusulkan lebih dari 7.000 warga miskin di daerah ini sebagai penerima program Jamkesda yang terintegrasi dengan BPJS kesehatan, meningkat dibandingkan tahun ini  5.573 orang.

Dinkes Mukomuko membutuhkan anggaran minimal sebesar Rp1,6 miliar untuk membiayai biaya berobat 5.573 orang warga miskin yang menggunakan Jamkesda yang terintegrasi dengan BPJS kesehatan selama satu tahun.

Kebutuhan anggaran lebih dari Rp1,6 miliar untuk membiayai biaya pengobatan lebih dari  7.000 warga miskin yang menggunakan Jamkesda.

“Kalau berdasarkan basis data terpadu (BDT) di Dinas Sosial setempat, masih banyak sekali warga yang tergolong ekonomi miskin di daerah ini yang belum mendapatkan jaminan kesehatan,” ujarnya.

Untuk itu, instansinya mengusulkan lebih banyak warga miskin yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini sebagai penerima program jamkesda yang terintegrasi dengan BPJS tahun depan.

Menurutnya, sekarang ini tergantung dengan anggota DPRD setempat untuk menyetujui proposal usulan peningkatan anggaran jamkesda yang terintegrasi dengan BPJS kesehatan dari Dinas Kesehatan.

“Kami akan mengusulkan anggaran sebanyak mungkin untuk membantu biaya berobat warga miskin di daerah ini pada tahun 2020, selanjutnya tergantung anggota DPRD karena mereka yang membahas APBD,” katanya.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019