Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengusulkan pembangunan pelapis tebing di empat lokasi yang terkena longsor.

Kepala BPBD Rejang Lebong, Basuki saat berada di DPRD Rejang Lebong, Rabu, mengatakan usulan pembangunan pelapis tebing untuk penahan longsor sudah dimasukan dalam  APBD 2020 yang saat ini sedang di bahas oleh DPRD setempat.

"Ada empat lokasi yang kita usulkan untuk pembangunan pelapis tebing yakni di kawasan SPN Bukit Kaba, kemudian di Kampung Baru Pal Batu, Desa Talang Lahat dan di kawasan Airbang, Kecamatan Curup Tengah," ujar dia.

Rencana pembangunan pelapis tebing tersebut tambah dia, karena selama ini sudah terkena longsor dan nyaris memutuskan jalan kabupaten maupun mengancam pemukiman warga.

Sedangkan untuk perbaikan jalan longsor di Desa Sukarami, Kecamatan Bermani Ulu kata Basuki, sudah mereka usulkan ke BNPB melalui dana rehab dekonstrasi mengingat volume longsorannya cukup luas sehingga anggaran yang dibutuhkan cukup besar dengan perkiraan mencapai Rp700 juta.

"Untuk yang di Sukarami kita usulkan perbaikannya ke BNPB, usulan ini juga termasuk untuk pembangunan pelapis tebing di Desa Lubuk Ubar, Kecamatan Curup Selatan yang saat ini telah mengancam jembatan di desa itu," urainya.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari BMKG wilayah itu saat ini mulai memasuki musim hujan sehingga kalangan masyarakat Rejang Lebong di 15 kecamatan diminta untuk waspada karena kemungkinan bencana tanah longsor, banjir maupun angin puting beliung bisa kapan saja terjadi.

"Saat ini sudah memasuki musim pancaroba, warga diminta untuk selalu waspada terutama yang bermukim di kawasan rawan bencana baik tanah longsor, banjir atau angin puting beliung sehingga tidak menjadi korban jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," tambah dia lagi.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019