Warga Teluk Sepang mendokumentasikan perairan wilayah itu dipenuhi buih tebal berwarna abu-abu yang diduga buangan dari saluran air bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara Teluk Sepang.

“Pagi sekira jam 6 kami ke pantai dan menemukan pinggir pantai dipenuhi gumpalan buih-buih berwarna abu-abu,” kata Hamidin, warga Kelurahan Teluk Sepang, Selasa.

Baca juga: Warga serahkan bangkai penyu ke BKSDA Bengkulu-Lampung

Kejadian tak biasa itu pun diabadikannya dalam video dan foto lewat kamera telepon seluler.

Menurut Hamidin, setelah diamati lebih jauh, buih tersebut berasal dari  saluran pembuangan air bahang PLTU batu bara Teluk Sepang.

“Jarak pantai yang berbuih itu hanya 50 meter dari mulut pembuangan air bahang dan setelah kami amati yang dikeluarkan dari saluran air bahang memang airnya berbuih tebal,” katanya.

Sehari sebelumnya, para nelayan yang kerap menjaring ikan di pinggir Pantai Teluk Sepang menemukan dua ekor bangkai penyu di sekitar perairan tersebut.

Baca juga: Dalam sepekan, empat ekor penyu mati di Teluk Sepang Bengkulu

Aprianto, nelayan asal Betungan mengatakan belum pernah menyaksikan kematian penyu dalam jumlah yang cukup banyak dalam waktu berdekatan di perairan itu.

“Dalam dua pekan ini sudah ada lima ekor penyu yang mati beruntun di kawasan Pantai Teluk Sepang. Kami tidak tahu pakah ada kaitannya dengan air bau busuk berbuih dari saluran air bahang,” katanya.

Ia mengatakan kejadian tersebut membuat para nelayan bertanya-tanya tentang air limbah PLTU yang dibuang ke laut lepas.

Saat dikonfirmasi tentang pengelolaan limbah air bahang PLTU batu bara Bengkulu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu Sorjum Ahyan belum membalas pesan yang dikirim lewat telepon seluler.

Baca juga: Penyu dan ikan ditemukan mati di sekitar PLTU Bengkulu
Baca juga: Ahli hukum sebut izin lingkungan PLTUb Bengkulu dapat dibatalkan

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019