Jerusalem (Antara Bengkulu) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan pada Senin bahwa program nuklir Teheran semakin dekat dengan persimpangan penting "garis merah" namun belum mencapai itu.
"Itu belum melanggar garis merah yang saya letakkan di PBB tetapi sistematis mendekati itu dan kita tidak bisa membiarkan hal itu melewati," katanya kepada anggota senior aliansi politik Likud-Beitenu dalam pernyataan yang disiarkan di radio publik.
Dalam pidato September di hahapan Majelis Umum PBB Netanyahu menggambarkan kemajuan Iran dalam pengayaan uranium dan menarik garis merah mengacu pada titik di mana Israel percaya musuh bebuyutannya itu akan mampu membangun sebuah bom nuklir.
Dalam kunjungan ke Israel pekan lalu Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel bersumpah mengenai komitmen "ketat" untuk keamanan negara Yahudi itu, dan mengutip penjualan multi-miliaran dolar yang direncanakan bagi peluru kendali dan pesawat-pesawat canggih AS.
Dia juga menegaskan tidak ada keretakan serius antara pemimpin Amerika dan Israel mengenai bagaimana untuk mencegah Iran mencapai kemampuan senjata nuklir.
Israel, yang diyakini satu-satunya negara Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir yang tidak diumumkan, telah menolak untuk mengesampingkan serangan militer pre-emptive terhadap fasilitas nuklir Iran, yang menurut Republik Islam adalah untuk tujuan damai.
Penerjemah: A. Krisna
Iran belum langgar "garis merah" nuklir
Selasa, 30 April 2013 9:54 WIB 704