Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto melaksanakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi di Tokyo, Jepang, pada Minggu (28/3) waktu setempat.
Pertemuan ini merupakan pertemuan tatap muka pertama kedua Menteri Pertahanan setelah sebelumnya melakukan pembicaraan secara virtual.
Dalam pertemuan ini, kata Jubir Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin, kedua menteri pertahanan saling bertukar pandangan mengenai isu-isu keamanan regional dan kerja sama pertahanan, serta menegaskan kembali upaya memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, kata Dahnil, Menteri Prabowo menyampaikan pandangannya, menggunakan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan sengketa antarnegara, dan menegakkan supremasi hukum dalam menangani setiap sengketa.
Kedua Menhan, kata Dahnil, juga sepakat untuk mengadakan dialog "military to military", melanjutkan konsultasi kerja sama alutsista dan teknologi.
"Serta lebih meningkatkan kerja sama 'service to service', serta menyambut baik diadakannya pertemuan '2 + 2' pada 30 Maret untuk pertama kalinya dalam 5 tahun ini," kata Dahnil.
Dalam pertemuan ini, menhan kedua negara membahas upaya peningkatan kerja sama pertahanan termasuk diantaranya, merealisasikan kunjungan Panglima TNI ke Jepang, melaksanakan dialog "military to military", melanjutkan konsultasi kerja sama alutsista dan teknologi guna mengembangkan secara spesifik projek kerja sama.
Selain itu, menyelenggarakan latihan bersama bilateral, mendukung kerja sama dan partisipasi Japan Self-Defense Forces (JSDF) dalam latihan multilateral "Komodo", dan mempromosikan lebih lanjut kerja sama di bidang "high availability and disaster recovery" termasuk dalam penanggulangan COVID-19.
Menhan Jepang Nobuo Kishi dan Menhan RI Prabowo Subianto juga membahas situasi di Myanmar dan mengekspresikan keprihatinan yang mendalam atas situasi saat ini.
"Kedua Menhan menegaskan niat kedua negara untuk bekerja sama secara erat dalam masalah ini," tuturnya.