Kupang (Antara) - Jajaran Kepolisian Nusa Tenggara Timur akan terus melakukan pengawasan terhadap rumah warga yang kosong ditinggalkan penghuninya untuk mudik lebaran, serta rumah ibadah dan tempat-tempat keramaian umum.
"Sesuai dengan protap, tugas pengawasan terhadap sejumlah tempat publik dan rumah ibadah menjadi tugas aparat kepolisian," kata Kapolda NTT Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana, melalui Kabid Humas AKBP Okto Riwu di Kupang, Rabu.
Dia mengatakan hal itu menjawab antisipasi aparat kepolisian dalam menjaga situasi rumah warga menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah nanti.
Dia mengatakan, sejumlah personil telah diterjunkan dalam pelaksanaan "operasi ketupat" untuk melakukan patroli rutin di sejumlah titik wilayah yang merupakan lokasi padat penduduk muslim yang rumahnya dipastikan kosong karena mudik lebaran.
Pelaksanaan patroli ini, akan juga disertai dengan koordinasi dengan pemerintah wilayah setempat, sehingga terjalin sebuah komunikasi yang baik bersama pemerintah dalam pelaksanaan pengamanan rumah penduduk tersebut.
"Kita juga melakukan koordinasi dengan masyarakat di sejumlah titik wilayah itu, sehingga bisa bersama-sama menjaga keamanan di wilayah itu," kata dia.
Selain itu, tambahnya, warga yang melakukan mudik ke kampung halaman harus memastikan rumah yang ditinggal dalam keadaan terkunci secara sempurna dan semua yang bersifat bisa memantik kebakaran di dalam rumah dalam keadaan mati, supaya tidak terjadi kasus kebakaran.
"Saya berharap warga memastikan seluruh pintu dan pagar rumah terkunci, sebelum pulang ke kampung halaman. Biasanya pelaku kejahatan melakukan pencurian atau perampokan karena ada kesempatan dan kelalaian pemilik rumah untuk menutup jendela dan pintu dengan benar," katanya menjelaskan.
Selain melakukan pengawasan dan patroli rutin di komplek padat penduduk muslim, aparat juga dikerahkan untuk melakukan pengamanan di tempat ibadah, sejumlah pusat perbelanjaan seperti mall, di swalayan, di pertokoan serta bank-bank yang ada di wilayah Kota Kupang.
Dia mengatakan, kekuatan yang diterjunkan untuk pengamanan lebaran yang dikenal dengan "Operasi Ketupat" tahun ini, adalah seperempat personil Polda dibantu aparat Polres masing-masing wilayah, dibantuan pasukan SatPol PP serta pasukan bawah kendali operasi (BKO) TNI dari tiga angkatan.
Tentang sejumlah titik rawan gangguan kamtibmas di wilayah Kota Kupang, yang akan menjadi prioritas pengamanan, dia mengatakan, semua wilayah Kota Kupang menjadi prioritas pengamanan.
Gangguan kamtibmas, kata dia, bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, sehingga kewaspadaan aparat yang diterjunkan selalau disiagakan, demi terciptanya suasana yang kondusif, aman dan damai bagi pelaksanaan perayaan Idul Firtri tahun ini.
Dia juga berharap, komponen masyarakat lainnya bisa bersama aparat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah masing-masing, sehingga secara keseluruhan kondisi kamtibmas bisa terjaga dengan baik.
Dia menambahkan, masyarakat diminta untuk segera melapor ke kepolisian sektor (Polsek) terdekat, apabila ada tanda-tanda orang yang mencurigakan di kawasan setempat.
"Saya harap warga segera melapor, apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan dan tidak 'main hakim' sendiri terhadap pelaku kejahatan. Polisi akan menindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya menambahkan.