Pekanbaru (Antara Bengkulu) - Organisasi lingkungan global (WWF) bersama tim monitor lapangan menemukan tulang belulang gajah di kawasan hutan konsesi sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri bubur dan kertas di Kabupaten Pelalawan, Sektor Baserah.
"Tim lapangan menemukannya pada Minggu pasi (8/9)," kata Humas WWF Riau Syamsiudar kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan, diperkirakan gajah tersebut telah mati sejak lebih sebulan lalu karena kondisi fisik yang hanya tinggal tulang belulang.
Tim monitor di lapangan kata dia, memperkirakan tulang belulang itu merupakan gajah betina dewasa yang seharusnya telah siap menghasilkan keturunan.
Syamsidar mengatakan, tim monitor yang terdiri dari komponen masyarakat itu turun ke lapangan pada Minggu (8/9) dan secara tidak sengaja menemukan tulang belulang gajah tersebut.
Lokasi penemuan, kata Syamsidar, tepatnya yakni di lahan kawasan konsesi PT RAPP atau sektor Baserah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.
Namun karena keterbatasan sinyal ketika itu, demikian Syamsidar, tim baru menginformasikannya sehari setelah temuan tersebut.
"Belum diketahui penyebab kematian gajah dewas tersebut. Ketika ditemukan tulangnya sudah berserakan di lokasi," katanya.
Syamsidar menjelaskan, penemuan bangkai gajah kali ini menambah rentetan panjang daftar kematian gajah yang misterius.
"Sepanjang 2013 ini, dengan temuan ini, maka sudah empat gajah yang mati. Tiga sebelumnya ditemukan pada Mei 2013," katanya.
Untuk tiga bagkai gajah yang ditemukan sebelumnya itu, kata dia, hasil otopsi mengindikasikan penyebab kematiannya adalah karena diracun.
Tim otopsi ketika itu menemukan zat racun tikus pada lambung bangkai gajah - gajah itu, sehingga juga patut diduga ada kesengajaan untuk membunuhnya. (Antara)
WWF temukan tulang belulang gajah di Pelalawan
Selasa, 10 September 2013 20:09 WIB 2613