Bengkulu (Antara) - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian akan meneliti galur murni dari sapi ras Kaur, Bengkulu.
"Nanti akan diteliti DNA dan bagian lain, kalau memang berbeda dengan jenis sapi lain akan ditetapkan sebagai galur murni," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan hal itu saat menghadiri pameran pembangunan peternakan yang digelar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, di Kota Bengkulu.
Penelitian tentang sapi Bengkulu yang disebut sapi Kaur sebab dahulu populasinya banyak di Kabupaten Kaur, sudah dimulai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bengkulu bersama peneliti Universitas Bengkulu.
"Selanjutnya akan diteliti tim di Dirjen Peternakan di Jakarta dengan melibatkan beberapa ahli," tambahnya.
Jika penelitian menunjukkan bahwa galur sapi Kaur dapat ditetapkan sebagai galur murni, maka jenis sapi Indonesia akan bertambah dari yang ada saat ini seperti sapi Bali, sapi Madura dan sapi Aceh.
Selain sapi Kaur, salah satu komoditas ternak lain dari Bengkulu yang akan diteliti adalah kerbau Binuang.
Sebelumnya Bengkulu sudah memiliki itik Talang Benih sebagai galur tersendiri atau plasma nutfah baru.
Itik Talang Benih tersebut banyak dikembangkan di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu Irianto Abdullah mengatakan segera menyampaikan proposal usulan tentang penelitian galur murni sapi Kaur.
"Proposalnya sudah disusun, dalam satu pekan ini akan disampaikan ke Dirjen Peternakan untuk diteliti," katanya.
Ia berharap sapi Kaur dan kerbau Binuang dapat menambah kekayaan plasma nutfah Bengkulu, seperti itik Talangbenih.