Sumbawa Besar (Antara)- Setelah menyasar ibu-ibu rumah tangga dan sejumlah karyawan, komplotan pelaku aksi penjambretan kini menyasar anggota Polri di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Tidak tanggung-tanggung, pelaku menyasar korban yang adalah Kepala Unit (Kanit) Provost Polres Sumbawa Ipda Buhari Tamal, demikian keterangan yang diperoleh Antara pada Satserse Polres Sumbawa di Sumbawa Besar, Jumat.
Kapolres Sumbawa yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Iptu Erwan Yudha Perkasa SH, membenarkan adanya kasus penjambretan yang menimpa korban seorang perwira polisi di jajaran Polres Sumbawa.
"Kami masih memburu pelakunya. Semoga dalam waktu dekat pelaku aksi yang cukup meresahkan itu dapat ditangkap," kata Erwan, panggilan akrab perwira muda ini.
Kasus penjambretan bermula ketika Ipda Buhari Tamal tengah membonceng istrinya dalam perjalanan ke rumah keluarganya di BTN Bukit Permai Kelurahan Seketeng, pada Rabu (25/12) malam sekitar pukul 21.00 Wita.
Ketika melintas di Jalan Raberas Sumbawa Besar, tepatnya Simpang PPN Bukit Indah, mendadak dari arah belakang sebelah kiri muncul seorang pelaku yang mengendarai Vixion hitam tanpa nomor polisi dan langsung menyambar dompet yang dipegang istri Kanit Provost Polres Sumbawa itu.
Akibat kejadian itu, Ipda Buhari Tamal dan istrinya menderita kerugian karena dompet itu berisi surat-surat penting dan uang tunai sebesar ratusan ribu rupiah.
Erwan menjelaskan, aksi penjambretan belakangan memang lagi marak di wilayah Sumbawa. "Belum lama ini, kami juga menerima laporan kasus penjambretan yang dialami korban Imam Andi Pranata, karyawan PT Graha Mandiri Abadi (GMA)," ujar dia.
Menurut Erwan, kejadian penjambretan yang dialami korban Imam terjadi di Jalan Cendrawasih, depan GOR Mampis Rungan, Rabu (25/12) sekitar pukul 13.30 Wita.
Saat itu, Imam yang beralamat di Desa Berora Kecamatan Lopok ini, dalam perjalanan pulang usai menagih uang pulsa di konter depan markas pemadam kebakaran.
Ketika Imam tengah melaju di depan GOR, tanpa diduga dari arah belakang muncul sepeda motor Satria FU yang dikendarai dua orang. Kedua orang itu menyambar tas laptop yang berada di jok depan kendaraan Imam dan langsung kabur menuju arah Jalan Diponegoro.
Tas laptop itu berisi uang tunai Rp6 juta, enam boks kartu perdana XL dan handphone merk Accer Liquit E2.
"Ketika melaporkan, korban mengaku hanya mengenali kendaraan yang digunakan pelaku, yakni Satria FU berwarna hitam dengan lis hijau dan salah seorang pelaku mengenakan baju coklat," jelas Erwan.
Menurut dia, kuat dugaan sejumlah kasus yang muncul belakangan ini dilakukan suatu komplotan atau jaringan yang sama, namun menggunakan kendaraan yang berbeda.
Setelah menjambret kaum ibu rumah tangga dan sejumlah karyawan, kini pelaku yang tergolong nekat itu malah tidak tanggung-tanggung menyasar anggota Polri.
"Kami akan kejar mereka, dan ini yang sekarang tengah kami selidiki secara intensif," kata Kasat Reskrim, geram.
Kini giliran polisi jadi korban penjambretan
Jumat, 27 Desember 2013 11:10 WIB 795