Medan (ANTARA) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum Operating pada 2021 memproduksi aluminium sebanyak 243.000 ton dengan penjualan 218.000 ton.
"Di pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, Inalum tetap mengoptimalkan efektivitas operasional pabrik peleburan aluminium dengan menjaga seluruh rantai bisnis tetap berjalan," ujar Direktur Operasi dan Portofolio MIND ID, Danny Praditya di Batubara, Jumat.
Mulai dari menjaga rantai pasok bahan baku hingga kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai sumber energi utama.
"Hasil kinerja tahun 2021 berhasil membuktikan bahwa Inalum Operating mampu melewati dua tahun pandemi dan tetap berkontribusi bagi semua pemangku kepentingan dan masyarakat, " katanya.
Pencapaian kinerja positif Inalum Operating didukung oleh optimalnya kinerja tiga fasilitas utama pabrik peleburan aluminium yakni pabrik karbon, reduksi, dan pencetakan.
Pada tahun 2021 rata-rata operasional tungku tercatat sebanyak 458 unit dari total 510 unit atau 90 persen dari kapasitas terpasang di pabrik reduksi.
Selain pabrik peleburan, PLTA juga merupakan indikator utama pendukung kinerja operasional.
Pada tahun 2021, PLTA Inalum Operating menghasilkan total energi listrik sebesar 4.041.774 MWh dengan tingkat pemakaian sebesar 4.027.118 MWh.
Inalum Operating juga mencatat surplus listrik yang didistribusikan kepada PT PLN (Persero) sebesar 41.447 MWh atau meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya.
Penggunaan energi baru terbarukan dalam proses produksi aluminium menjadikan Inalum Operating sebagai satu-satunya pabrik peleburan yang menghasilkan emisi rendah diseluruh Grup MIND ID.
Inalum Operating terus berkomitmen meningkatkan nilai tambah produk melalui inisiatif pengembangan klaster industri aluminium nasional.
Melalui anak usaha PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA), BUMN itu juga akan memproduksi billet aluminium sekunder berkapasitas cetak 50.000 ton per tahun secara bertahap, serta ke depannya berbagai produk aluminium ekstrusi sebagai produk turunan.
Inisiatif peningkatan nilai tambah dari proses pengolahan aluminium itu berperan strategis untuk mengembangkan klaster industri aluminium di Indonesia dan mendukung pemenuhan kebutuhan aluminium nasional.