Bengkulu (Antara) - Harimau Sumatra (Phantera tigris Sumatrae) yang terkena jerat pemburu di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu terus membaik, setelah menjalani operasi amputasi kaki kanan bagian depan.
"Kondisi harimau itu membaik, selera makan juga baik," kata dokter satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Erni Suyanti Musabine, di Bengkulu, Sabtu.
Ia menyatakan, sepekan setelah operasi amputasi empat jari kaki kanan bagian depan, kondisi harimau betina yang diberi nama Elsa itu terus membaik.
Meskipun perban pada kaki yang dioperasi sudah terlepas, menurutnya tidak masalah, mengingat pengobatan dengan memberi antibiotik terus dilakukan.
"Perban pada kakinya terbuka, tapi tidak masalah karena diberi antibiotik dan akan lebih cepat mengering," ujarnya lagi.
Harimau Elsa itu harus menjalani operasi amputasi karena gesekan sling baja yang menjeratnya membuat kaki kanan depan nyaris putus dan sudah membusuk.
"Kalau tidak diamputasi, bakteri yang ada pada kaki yang membusuk dapat menyebar ke bagian tubuh lain sehingga dapat mengakibatkan kematian," katanya menambahkan.
Erni mengatakan pula, meskipun kaki kanan depan diamputasi, secara fisik satwa langka itu kondisinya cukup bagus, kulit tidak kusam dan badan gemuk.
Harimau yang diperkirakan berusia empat tahun tersebut masih menjalani perawatan di kantor BKSDA Bengkulu.
Penyelamatan satwa itu berawal dari informasi staf Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu yang tengah mengukur batas hak guna usaha (HGU) PT Dinamika Selaras Jaya, perusahaan perkebunan sawit swasta di sekitar Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning Kaur.***3***
Harimau sumatera korban jerat pemburu terus membaik
Sabtu, 12 April 2014 9:59 WIB 2627