Jakarta (ANTARA) - Peneliti Sosial Politik dari Universitas Lampung, Arif Sugiono, mengatakan, telah muncul kelompok intoleran dan sebaran bibit kaum radikal di wilayah Lampung dan meminta pemerintah untuk segera menindaklanjuti temuan itu.
“Temuan sejumlah lembaga riset resmi tentang radikalisme menempatkan Lampung di zona merah. Pemangku kepentingan Provinsi Lampung harus segera bersinergi,” kata dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengungkapkan, mekanisme penanganan kelompok intoleran dan sebaran bibit kaum radikal di Lampung belum strategis.
Ia menilai gubernur Lampung merupakan pemangku kepentingan yang paling relevan untuk memimpin sekaligus mensinergikan para pemangku kepentingan lain di Lampung dalam menangani kelompok intoleran serta sebaran bibit kaum radikal di sana.
“Penanganan kelompok intoleran di Lampung selama ini masih bersifat parsial. Tiap institusi bergerak sendiri-sendiri, belum bersinergi secara strategis,” ucapnya.
“Secara geografis, Lampung relatif dekat dengan Jakarta sebagai pusat kekuasaan. Dengan demikian, ketika kelompok intoleran tersebut hendak melakukan mobilisasi massa untuk melakukan aksi ke Jakarta, tak perlu menempuh perjalanan jauh,” ucap dia.
Dengan demikian, dia mengusulkan agar pemerintah membentuk Forum Umat Beragama di tingkat Provinsi Lampung, yang juga perlu melibatkan tokoh-tokoh masyarakat.
“Melalui forum itulah dibangun apa yang disebut sistem peringatan dini dalam perspektif sosial. Masyarakat dimotivasi untuk melakukan deteksi dini, ketika ada pihak-pihak tertentu yang terindikasi intoleran dan atau melakukan aktivitas yang mengarah ke intoleran,” ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti sebut muncul bibit radikal di Lampung
Ada bibit radikal di Lampung
Rabu, 29 Juni 2022 15:55 WIB 1142