Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, membentuk tim pengawasan khusus guna mengantisipasi terjadinya kecurangan pada proses seleksi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah tersebut.
Melalui tim pengawasan tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bengkulu juga membuka layanan pengaduan masyarakat agar pelaksanaan SPMB rapat berjalan dengan jujur, lancar, dan transparan.
Baca juga: Gubernur: Bupati Bengkulu Selatan segera berbenah pascapelantikan
"Tim ini akan memantau langsung di lapangan sesuai zona yang telah ditentukan. Ini adalah upaya kami untuk menjamin pelaksanaan SPMB berlangsung adil dan terbuka," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kota Bengkulu Ilham Putra di Bengkulu, Rabu.
Ia menyebut tim tersebut dibentuk berdasarkan sistem zonasi dan akan diterjunkan langsung ke sekolah-sekolah di wilayah masing-masing.
Tim pengawasan tersebut, lanjutnya, memantau secara langsung jalannya proses penerimaan siswa baru agar sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.
Selain itu pihaknya juga membuka posko pengaduan, khususnya bagi orang tua atau calon siswa yang merasa dirugikan atau menemukan indikasi kecurangan, agar dapat melapor langsung ke Kantor Disdikbud Kota Bengkulu dengan membawa bukti pendukung.
Baca juga: Pemprov Bengkulu pastikan siswa sekitar sekolah terkover dalam SPMB
"Setiap laporan akan kami klarifikasi langsung ke sekolah yang bersangkutan. Ini demi menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan tidak dilanggar," ujar dia.
Pihaknya juga mengingatkan agar seluruh sekolah menjunjung tinggi integritas pada proses penerimaan siswa baru dan tidak ada aksi atau praktik pungutan liar (pungli) di sekolah, baik di jenjang SD maupun SMP.
Untuk itu Ilham Putra berharap agar proses SPMB tahun ini dapat berlangsung lebih transparan, akuntabel, serta memberikan keadilan bagi seluruh calon peserta didik dan orang tua.