Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, setiap tahun mengalokasikan dana dalam APBD setempat untuk membantu biaya hidup sebanyak sembilan pelajar setempat yang menjalani pendidikan kebidanan untuk desa terpencil di daerah itu.
"Kami membantu biaya hidupnya, sedangkan biaya semester dari Yayasan Pendidakan Kesehatah Perempuan (YPKP) bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan (Kemenkes)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Noviar Zen, di Mukomuko, Jumat.
Sebanyak sembilan orang tersebut merupakan pelajar dari desa terpencil di daerah itu yang dibiayai oleh pemerintah menjalani pendidikan diploma tiga kebidanan yang selanjutnya sebagai tenaga bidan di desa terpencil di Kabupaten Mukomuko.
Ia mengatakan sebanyak sembilan orang pelajar itu mendapat pendidikan di Politeknik Kesehatan di Padang dari program YPKP dan pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan tenaga bidan di desa terpencil.
Menurut dia, sembilan orang itu tidak lama lagi menyelesaikan pendidikannya dan selanjutnya mereka dikembalikan ke wilayah asalnya di desa terpencil.
"Sembilan orang ini berasal dari desa terpencil. Diharapkan setelah mereka selesai pendidikan dan menjadi bidan mengabdi di wilayahnya," ujarnya lagi.
Ia mencatat sembilan desa yang mendapat tenaga bidan itu adalah desa yang selama ini rendah kunjungan ibu hamil baik di puskesmas, puskesdes, dan polindes.
Diharapkan, kata dia, setelah mereka ini ditugaskan menjadi bidan di desa dapat membantu ibu hamil dan program ini juga bertujuan mengurangi kematian ibu melahirkan di daerah itu.
Selain mereka ini, ia berharap ada perwakilan desa terpencil di daerah itu yang diberikan kesempatan mengikuti pendidikan diploma tiga kebidananan agar jumlah tenaga bida di desa terpencil terpenuhi.
"Kami maunya pelajar yang ikut pendidikan itu masih ada kaitan dengan dukun beranak di desanya agar mereka saling berbagi pengetahuan menangani ibu melahirkan," ujarnya lagi.***3***