"Untuk sementara diminta para nelayan yang mencari ikan di perairan Bengkulu untuk tidak melaut," kata Kepala Seksi Data Informasi BMKG Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar di Kota Bengkulu, Selasa.
Ia menjelaskan, gelombang tinggi tersebut disebabkan karena pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur menuju Tenggara dengan kecepatan angin berkisar lima hingga 20 knot.
Sementara itu di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur menuju Tenggara dan kecepatan angin tertinggi berada di perairan Lampung dan perairan Merauke.
Selain itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap cuaca yang terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu hingga beberapa hari ke depan.
Sebab akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin yang berkekuatan tiga hingga 18 knot.
"Diperkirakan hingga tiga hari ke depan wilayah di Provinsi Bengkulu akan terjadi hujan yang disertai dengan angin kencang," ujar Anang.
Curah hujan yang terjadi di Bengkulu disebabkan oleh adanya sirkulasi Siklonik di perairan Barat Sumatera sehingga membentuk konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatera khususnya di Bengkulu.
Serta adanya labilitas udara yang cukup kuat di atmosfer Bengkulu sehingga dapat menyebabkan adanya potensi pembentukan awan hujan di beberapa hujan di wilayah Bengkulu.
Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk waspada terhadap bencana Hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya.